Perilaku Seksual Yang Abnormal
Bagaimana anda akan mendefinisikan perilaku seksual yang abnormal ? Kriteria apa yang anda akan pakai dalam memberikan label perilaku seksual sebagai perilaku yang “Abnormal”? Demi kepentingan diskusi, kita akan berasumsi bahwa suatu perilaku seksual sebagai gangguan psikologis jika (1) menyebabkan bahaya bagi orang lain (2)menyebabkan individu mengalami distres atau impairment yang permanent dan berulan-ulang dalam area keberfungsian yang penting . Berdasarkan kriteria yang pertama ,penganiayaannpada pada anak jelas merupakan sebuah gangguan psikologis . Berdasarkan kriteria kedua ,Keenggananan pada seksualitas yang terus-menerus dan menyebabkan distres juga merupakan gangguan psikologis.Namun , bagaimana dengan kasus ketika individu menganggap bahwa suatu perilaku tertentu menyenangkan ,sedangkan perilaku tersebut tidak diterima masyarakat ? Seperti yang akan anda lihat di Bab ini, pembedaan antara normal dan abnormal dalam domain seksual dari perilaku adalah sesuatu yang rumit dan sangat tidak jelas .
Selama abad ke-20, hal yang mengejutkan bahwa hanya terdapat sedikit bukti factual gangguan seksual karena adanya batasan ketat dalam sikap masyarakat. Perubahan banyak terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an ,sebagian akibat dari cerita perilaku seksual manusia yang secara dramatis dan terus terang dipublikasikan oleh ahli seksualitas manusia yang terkemuka, William Masters dan Virginia Johnsn (Masters & Johnson ,1966, 1970) yang akan anda baca di bab ini. Menyusul langkah awal yang dirintis kedua ahli tersebut, para peneliti dan klinisi membuat perubahan drastic dalam cara mereka menjelaskan gangguan seksual dan menangani orang-orang dengan kondisi seperti itu .
Lebih dari 60 tahun yang lalu, Alfred Kinsey merintis survei pendahuluan mengenai perilaku seksual manusia (Kinsey, Pomeroy, & Martin, 1948 ; Kinsey, Pomeroy, Martins, & Gebhard ,1953).
Parafilia
Istilah prafilia (para berarti “salah” atau “abnormal” dan philia berarti “ketertarikan”) secara harfiah berarti penyimpangan yang melibatkan objek daya tarik seksual manusia. Parafilia (paraphilia) merupakan gangguan yang menyebabkan indiviu memiliki fantasi hasrat seksual yang berulang dan intens, dorongan seksual, atau perilaku yang melibatkan (1) objek bukan manusia (2) anak-anak atau orang-orang yang tidak diizinkan, atau (3) penyiksaan atau penghinaan terhadap seseorang atau pasangan.
Karakteristik Parafilia
Ada beberapa jenis parafilia , namun semua memiliki ciri yang sama yang menunjukkan bahwa orang yang memiliki gangguan-gangguan ini sangat bergantung secara psikologis pada target hasrat seksualnya, sehingga mereka tidak mampu merasakan kepuasan seksual kecuali target hadir dalam beberapa bentuk. Bagi beberapa orang, Kecendrungan seksual yang tidak biasa terjadi dalam episode yang berkala, misalnya di saat individu merasa tertekan. Ingatlah bahwa parafillia tingkah laku atau lamunan yang cepat berlalu mengenai praktik seksual yang tidak biasa, naming merupakan kondisi yang berlangsung setidaknya selama 6 bulan.
Informasi mengenai munculnya parafilia terbatas, khusunya karena orang-orang dengan gangguan ini sangat malu, sehingga mereka jarang mecari bantuan psikologis. Sampai sejauh mana keberadaan parafilia dapat diprediksikan secara tidak langsung dapat dilihat dengan luasnya pasar komersial untuk majalah, film, dan objek pornografi yang dijual ditoko buku dewasa dan melalui internet.
Ketika anda mulai membaca tentang prafilia maka mungkin anda bertanya sejauh mana prafilia menyebabkan distres bagi individu atau bahkan bagi orang lain.
Parafilia bersikeras bahwa mereka maupun yang lainnya tidak terganggu oleh praktik seksual mereka yang tidak biasa tersebut; mereka bersikeras bahwa reaksi negative masyarakat yang tidak menerimalah yang menyebabkan perilaku mereka dipandang tidak normal. Akan tetapi, beberapa orang dengan parafilia yang lain tersiksa oleh rasa bersalah dan rasa malu karena merasa kehidupan mereka dikejar-kejar oleh usaha mencapai kepuasan seksual dengan cara yang mereka pandang sebagai cara yang tidak dapat diterima.
Pedofiliia Kita mulai diskusi kita mengenai parafilia dengan gangguan yang paling mengganggu yang akan anda pelajari di buku ini-Pedofilia (pedophilia), sebuah parafilia yang dimiliki orang dewasa (16 tahun keatas ) yang tidak mampu mengontrol dorongan seksual terhadap anak yang belum matang secara seksual. Orang dewasa yang memiliki hebephilia memiliki dorongan yang tidak terkontrol untuk menjalin hubungan seksual dengan remaja dan orang dewasa yang memiliki ephebophilia tertarik dengan remaja pria (Wolak, Finkelhor, Mitchell & Ybarra, 2008).Perbedaan penting lainnya adalah antara mereka yang menganiaya anak muda didalam keluarga mereka sendiri yang disebut inses dan mereka melakukan eksploitasi di luar keluarga sendiri (Marshall, 2007 ).
Terkadang, kisah mengenai eksploitasi anak-anak sangat mengerikan, ketika anak-anak dijadikan korban dari eksploitasi yang sangat menakutkan seperti penculikan dan kekerasan seksual yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Jenis Pedofilia Meskipun pedofilia secara definisi adalah ketertarikan pada anak-anak, Kecenderungan seksual mereka dan perilaku mereka itu sangat bervariasi. Beberapa dari mereka tidak mengeluarkan impuls mereka, Namun memiliki fantasi kecenderungan yang mengganggu untuk menganiaya anak-anak. Mereka yang melampiaskan dorongan Pedofilianya melakukan tindakan-tindakan seperti, Seperti menelanjangi anak, menyentuh alat kelamin anak, memaksa anak melakukan aktifitas oral-genital.
Para peneliti menggunakan beberapa system untuk mengklasifikasi pedofilia, Salah satu yang paling bermanfaat adalah (Lanyon, 1998) klasifikasi yang mencakup pembedaan antara penganiaya situasional, penganiaya pilihan dan pemerkosa anak. Penganiaya situasional memiliki riwayat perkembangan seksual dan ketertarikan yang normal; sebagai orang dewasa, mereka terutama tertarik dengan hubungan dengan orang dewasa lainnya. Akan tetapi dalam situasi tertentu seperti selama saat-saat yang penuh tekanan, mereka terkuasai oleh dorongan yang kuat untuk melakukan seks dengan seorang anak. Bukannya merasa puas setelah kejadian, Penganiaya situasional malah teraa tertekan. Bagi penganiaya pilihan, perilaku pedofil melekat dalam kepribadian dan gaya hidup mereka dan memiliki kecenderungan yang jelas pada anak-anak, khususnya anak laki-laki. Mereka akan menikah tanpa rasa suka, tetapi hanya agar mereka dekat degan anak-anak atau untuk menutupi gangguan yang mereka miliki. Penganiaya pilihan tidak melihat ada yang salah dengan perilaku mereka; jika ada, mereka merasa bahwa masyarakatlah yang terlalu kritis dengan apa yang mereka anggap hanyalah sebagai variasi ekspresi seksual. Pemerkosaan anak adalah pelaku kekerasan anak yang perilakunya merupakan ekspresi dari dorongan seksual yang kasar.
?Lovely read?
Enjoy your day mate.