Dear Steemian, apa kabarnya? Saya hadir kembali dengan postingan terbaru saya.
Selamat membaca!
Euphoria peringatan Hari Pendidikan Nasional tentu berbeda pada setiap orang. Bagi yang masih mengecap pendidikan ataupun bergelut dengan dunia pendidikan, euphorianya pasti lebih terasa. Apalagi jika terlibat di kepanitiaan peringatan hari pendidikan Nasional tersebut, pasti lebih terasa lagi. Lalu bagaimana dengan para pekerja migran Indonesia di Taiwan? Pada umumnya, bagi para Pekerja, euphoria Hari Buruh yang jatuh tepat pada hari sebelumnya, tentu lebih terasa daripada Hari Pendidikan Nasional.
Namun, bagi para pekerja yang juga sekaligus mengecap pendidikan, Euphoria Hari Buruh maupun Hari Pendidikan Nasional tentu sama-sama terasa. Secara khusus, para pekerja yang mengikuti Program Kesetaraan Pendidikan, baik Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA). Pasalnya, tanggal 5 dan 6 Mei, mereka mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tersebut bertempat di Kainan Vocational High School, Taipei. Ujian berbasis komputer mewajibkan peserta ujian mengikuti ujian menggunakan komputer yang terkoneksi ke server PUSPENDIK Jakarta. Sebanyak 99 orang siswa paket A, paket B, dan paket C dari PKBM PPI Taiwan dan PKBM BJI bisa mengikuti ujian. Dan dari data peserta ujian, salah seorang siswa memiliki tahun lahir pada tahun 1972. Artinya, siswa tersebut mengikuti pendidikan kesetaraan SMA saat berusia 46 tahun. Hal tersebut sangat mendapat apresiasi dari Bapak Robert James Bintaryo, selaku kepala KDEI yang memberi kata sambutan pada acara pembukaan. Sebagai bapak WNI di Taiwan, beliau juga memotivasi semua yang hadir untuk terus menambah ilmu dan pengetahuan sebab tidak ada kata terlambat dalam menuntut ilmu, serta menjaga harkat dan martabat bangsa selama tinggal di negara orang lain.
Sementara itu, di tempat yang berbeda, sebanyak 244 orang Mahasiswa/I Universitas Terbuka Indonesia di Taiwan juga sedang mengikuti Ujian Akhir Semester. Untuk mengakomodir mahasiswa yang berasal dari berbagai kota di Taiwan, tempat pelaksaan ujian di bagi dua. Sebanyak 202 orang mengikuti ujian di kota utara Taiwan,Taipei, dan 42 orang lagi mengikuti ujian di kota selatan, yaitu Tainan. Dan yang membuat semua itu menggembirakan ialah mereka semua, baik peserta penyetaraan pendidikan paket A, B, dan C, maupun Universitas Terbuka, adalah pekerja migran Indonesia di Taiwan. Yang api semangat belajarnya tidak padam ditiup angin kehidupan. Itulah sebabnya setiap pertemuan tatap muka maupun ujian yang dilakukan oleh PKBM maupun UT selalu dilakukan di akhir minggu, yang merupakan hari libur para pekerja. Kadangkala, ujian bisa berlanjut ke akhir minggu berikutnya, seperti ujian hari kedua Mahasiswa UT yang masih akan berlangsung esok hari, Minggu 13 Mei 2018.
Yang kejar paket ujian sudah pakai komputer. Kita yang UT masih pakai pensil uwer uwer..
Tetap semangat semuanya..
Gpp yang besar ngalah mba Yul
Mba @bethnao yang mana 😊?
Aku selalu di bagian yang cekrek-cekrek alias ambil photo, Mas Budy.
Makasih ya udah sumbangin photonya.
Hehehe sama sama mba, terus semangat mba 😁😁 hasil tidak akan membohongi usahanya
Menjadi Pekerja Migran tidak menghalangi untuk terus belajar
Semangat mba...😊😊
Semangat membara untuk kemajuan Indonesia!
Happy weekend Mba @berhaou
Congratulations @bethnao! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP