Bertemu dalam Ruang Pilu

in #peotry7 years ago (edited)


source


Katamu yang dirunduk sepi "Aku hanyalah insan tolol yang mengikuti segala arah nafas manusia"
Gelapnya malam ikut membalut rasa gaduh dalam hati. Lampu pijar di atas kepala menjahit rapat-rapat bibirnya dan hanya mendengar perbincangan empat mata dalam ruangan pilu. Kau sentil abu kretek dalam asbak dengan nada angkuh, gerakan kepalamu berputar pelan dengan pandangan mata yang menusuk ke dalam jantungku. Angin-angin dari utara menepuk pundak berkali-kali, mengelus-elus dada hingga terasa sejuk, menembus ke ulu menghilangkan bau panas nafas angkuh. Bibir keringku hanya tersungging menutupi gejolak amarah yang sudah membara sedari tadi.

"Hanya aku yang mampu, karena aku telah jauh merangkak di atas tubuh kalian"
Duhai pujangga, aku tidak sebodoh keledai yang menjadi babu kala dulu. Aku tidak diam kecut, melainkan hanya menghormati. Aku tidak terpaku dungu, melainkan mencoba memahami. Daun-daun yang berpegang teguh satu sama lain bersiul-siul merajut irama sedih, mengingat manusia mencoba menerka-nerka sesamanya. Alam tak pernah merasa angkuh. 'Aku tak tahu mengapa kau menjelma menjadi Tuhan'

Aku bingung, mengapa aku hadir dalam ruangan pilu?
Berjam-jam aku mendengar celotehmu, aku muak, aku mual, air liur dalam mulut membakar lidah hingga terasa buih-buih panas yang menekan. Dari luar jendela angin mengintip-intip parasmu, sebagian ingin menembusi dinding-dinding tebal agar bisa menampar pipi tambunmu. Raja-raja angkasa berteriak keras, "kau hanya ditugaskan di dunia, bukan menjadi anak Tuhan." Kini kursi, meja, lampu pijar, semuanya menggoncang ruangan pilu, bergetar mengeluarkan uap-uap panas mengingat segala rekaman perbincangan yang sudah-sudah. Seluruh energi berontak dalam ruangan pilu merasuk ke dalam nuraniku. "Kau memang manis, kau memang gagah serta tangguh. Tapi sayang, kau bakal mati tertimbun dosa-dosa sendiri." Namun kau hanya tertawa sembari menghembus kepulan asap kretekmu. Bahagia kau mendengar kata-kata itu? Kurasa hatimu telah beku. Jika maut sudah mengetuk pintu ruangmu, pasti kau hanya memilih menjadi pengembala kambing saja. Semoga kita berjumpa di sorga wahai 'Tuhan dunia'.

Jarum jam menunjukkan pukul dua malam, aku terkejut dari mimpi tidurku.

Sort:  

Mantap nih bg..
Follow back yaa..
Salm steemit