sayang hasil aceh kita,jika di lihat pada foto,begitu kurangnya fasilitas bagi pengusaha pengusaha garam,terlalu kumuh,seharusnya ini perlu di perhatikan oleh pemerintah kita,karena garam merupakan sebagai kebutuhan masak dan sangat pokok sekali
You are viewing a single comment's thread from:
Benar sekali bang, selama ini kurang nya perhatian pemerintah bagi pendampingan usaha tradisional seperti ini sangat jarang dilakukan, dan pahit sekali ketika kami mendengar ternyata garam mereka dibeli dengan harga suka suka oleh Teungkulak akibat minimnya pengetahuan petani garam dalam menghitung cost dan benefit produksi. Semoga kedepan ada perhatian serius dari pemerintah kita terhadap mereka.
iya,bahkan masalah ini sangat berkaitan dengan ekonomi mereka,bahkan beberapa bulan yang lalu,pemerintah sempat mengatakan bahwa garam para petani tradisional banyak yang ber najis dan haram di konsumsi,ini masalah besar sebenarnya,mereka tak mampu bergerak sendiri tanpa dorongan pemerintah daerah sendiri
Pemerintah hanya bisa menjustifikasi ini dan itu, namun pendampingan instansi terkait tidak ada, Nonsense itu semua, berkaitan dengan ultimatum sesat itupula kami melakukan investigasi ini. Saya juga heran najisnya dimana?
nampak sekali bahwa pemerintah kita tidak menghargai produk lokal daerah
Wah, jika pemerintah sampe menghakimi bahwa produksi garam penduduk ini bernajis, sungguh keterlaluan.
Seharusnya, justru pemerintah yang harus turun tangan membantu, membina dan mengarahkan agar produksi garam penduduk ini menjadi lebih hyigenis dan berkualitas, bukannya malah menjatuhkan seperti itu.
Benar sekali cut kak ku.. Di Thailand sangat luar biasa sekali melihat petani garamnya diberdayakan sehigienis mungkin, makanya mereka mampu menguasai pasar garam Asia Tenggara.