Hai..Steemian
A lot of writing about Aceh traditional house that has been written on the steemit.com platform, you try to search on google, you will find some writing about Aceh traditional house written by steemian. In this post I will also write about the traditional house of Aceh, but I do not tell you about how to build a traditional house of Aceh. Here I will explain that in the traditional house building of Aceh there are some philosophy as a living message that is useful for us, and I also associate the philosophy contained in the traditional house building of Aceh with our activities in steemit.
Banyak tulisan tentang rumah adat Aceh yang telah ditulis di platform steemit.com, coba anda lakukan pencarian di google, Anda akan menemukan beberapa tulisan tentang rumah adat Aceh yang di tulis oleh beberapa steemian. Pada postingan ini saya juga akan menulis tentang rumah adat Aceh, tetapi saya tidak menceritakan tentang speksifikasi rumah adat Aceh, saya akan menjelaskan, bahwa pada bangunan rumah adat Aceh terdapat beberapa filsafat sebagai pesan kehidupan yang bermanfaat untuk kita semua, dan saya juga mengkaitkan filsafat rumah adat Aceh dengan aktifitas kita di steemit.
The first one I convey is the philosophy contained in the steps up the steps of the traditional house of Aceh. In the Aceh language there is a term we often hear, Udep Lagei Taek Aneuk Reunyeun (Acehnes), Meaning: Life is like climbing a ladder. every one of us lives from the lowest level to the highest level. So also on the steemit.com platform, first we are on a small reputation, then we slowly go to the next reputation and so on until it reaches a great reputation, just as we climb the stairs of traditional houses of Aceh.
Yang pertama saya sampaikan adalah filosofi yang terkandung dalam langkah-langkah menaiki tangga rumah adat Aceh. Dalam bahasa Aceh ada istilah yang sering kita dengar, Udep Lagei Taek Aneuk Reunyeun (Acehnes), Artinya: Hidup itu seperti menaiki tangga. setiap orang dari kita hidup dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi. Begitu juga di platform steemit.com, pertama kita berada pada reputasi kecil, kemudian kita perlahan-lahan pergi ke reputasi berikutnya dan seterusnya sampai mencapai reputasi besar, sama seperti kita menaiki tangga rumah tradisional Aceh.
The second philosophical value we find at the door of the Acehnese traditional house, see the short structure we find at the door of the customary house of Aceh, when we want to enter the traditional house of Aceh, the guests bow their heads, otherwise we will stumble on the top door frame. The philosophical values contained at the door of the traditional house of Aceh teach that a guest who enters the house should respect the homeowners, and in our lives to live in mutual respect, at steemit.com we are also invited to mutual respect for our fellow users. Newcomers as guests should respect the people who have been on this community platform for a long time. All in the steemit community become good friends.
Nilai filosofis kedua yang kita temukan di pintu rumah adat Aceh, lihat struktur pendek yang kita temukan di pintu rumah adat Aceh, ketika kita ingin memasuki rumah adat Aceh, para tamu menundukkan kepala mereka, jika tidak kepala akan tersandung pada kusen pintu atas. Nilai-nilai filosofis yang terkandung di pintu rumah adat Aceh mengajarkan bahwa seorang tamu yang memasuki rumah harus menghormati pemilik rumah, dan dalam hidup lehidupan ini ada rasa saling menghormati, di steemit.com kita juga diundang untuk saling menghormati sesama pengguna. Pendatang baru sebagai tamu harus menghormati orang-orang yang telah berada di platform komunitas ini untuk waktu yang lama. Semua di komunitas steemit menjadi teman baik.
The value of the third philosophy in the traditional house of Aceh, see the roof of the traditional house of Aceh straight not curved like other traditional houses in Indonesia. On this roof we can take the philosophy that the Acehnese have the right attitude in life, do not cheat in the work and do not lie with words. So also in steemit, we always tell the truth do not write a lie, the work itself is not plagiarism.
Nilai filosofi ketiga di rumah adat Aceh, melihat atap rumah adat Aceh lurus tidak melengkung seperti rumah tradisional lainnya di Indonesia. Di atap yang lurus itu kita dapat mengambil filosofi bahwa orang Aceh memiliki sikap yang benar dalam hidup, tidak menipu dalam pekerjaan dan tidak berbohong dengan kata-kata. Begitu juga di steemit, kita selalu mengatakan kebenaran tidak menulis dusta, karya itu sendiri bukan plagiarisme.
The fourth value of philosophy in the traditional house of Aceh, the structure of the building is solid. The traditional house of Aceh is built from a strong and durable choice wood, we can take the philosophical message that in living that life we must be very guarding principle, do not waver when there is a heavy blow. Also in steemit we must have a strong spirit even though the current price of Steem and SBD is weakening, you should continue to write great content as a great steemian.
Nilai keempat filsafat di rumah adat Aceh, struktur bangunannya kokoh. Rumah adat Aceh dibangun dari kayu pilihan yang kuat dan tahan lama, kita dapat mengambil pesan filosofis bahwa dalam menjalani kehidupan itu kita harus sangat menjaga prinsip, jangan goyah ketika ada pukulan berat. Juga di steemit kita harus memiliki semangat yang kuat meskipun harga Steem dan SBD saat ini melemah, Anda harus terus menulis konten yang bagus sebagai steemian yang hebat.
The fifth value of philosophy can be found in the traditional houses of Aceh are wood carvings with various carvings, we can take as a message that life must have art, art of speaking, art of writing and art in work. So also in steemit, you have a lot of arts in making postings, art arranging posts or writing with the language of art that becomes beautiful and nice to read.
Nilai filsafat yang kelima dapat kita dapati pada bengunan rumah adat Aceh adalah ukiran kayu dengan berbagai seni ukir, dapat kita ambil sebagai pesan bahwa hidup itu harus mempunyai seni, seni berbicara, seni menulis dan seni dalam bekerja. Begitu juga di steemit, steemian Aceh harus banyak berseni dalam membuat postingan, seni menata postingan atau menulis dengan bahasa seni sehingga menjadi indah dan enak dibaca.
Those are the five philosophies that we can take from traditional houses of Aceh as education in life, and the value of that philosophy can also be our education in the activities of this steemit platform. Hopefully this article is useful for all.
Itulah lima filsafat yang dapat saya ambil pada rumah adat Aceh sebagai pendidikan dalam menjalani kehidupan, dan nilai filsafat itu juga dapat kita jadikan sebagai pendidikan kita dalam beraktifitas di platform steemit ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua orang.
REGARDS STEEMIT INDONESIA COMMUNITY
memang rumoh aceh tidak hanya menjadi rumah saja tapi ada hikamah dan maksud tertentu yang di buat dan fungsi yang sempura
Terimakasih @safwanalvian Semoga kita selalu dalam sukses dan salam bahagia
amiiien pak @ilyasismail
Gagasan yang sempurna bg @ilyasismail.
Terimakasih @fajri26 Semoga bermanfaat untuk kita semua, menitilah anak tangga hingga sampai ke atas rumah. Salam KSI
Setuju bagai naik tangga, Reputasi kecil di awal lalu beranjak perlahan ke reputasi besar.
Namun di steemit sedikit berbeda, jika didukung atau dapat vote dari kurator atau senior dengan level dewa maka reputasi kecil sangat beranjak drastis melangkah melewati beberapa anak tangga.
Semoga dengan komentar ini bisa membawa saya melangkah ke tangga berikutnya agar saya mampu melihat filsafat dari filosofi lainnya.
Ha ha ha tapi jika upvote besar juga anda akan melewati beberapa bilangan juga yang pasti anda akan naik ketangga selanjutnya. He he he salam sukses main lah ular tangga jika ketemu tangga akan naik ..he he he tapi kalau ketemu ular akan turun he he he. Salam sukses
Haha... Di steemit justru tidak seperti ular tangga. Tapi lebih ke melihat tetangga.
Inilah peran penting tiang rumah aceh, salah satu dari mereka tidak merasa paling kuat menopang beban di atasnya. Namun mereka sama-sama memberi kekuatan, ada bajoe perangkat kecil berperan di antara tiang guna mengkokohkan tameh agar tak goyang.
Adakah sekarang di steemit begitu?
Semoga para bajoe terus bersemangat berperan bersama tameh-tameh lama.
Mantap @cek.sin luar biasa salam sukses selalu
Rumah Aceh adalah identitas bangsa Aceh, tempat bernaung dan penuh dengan filosofi. tapi sekarang bentuk rumah adat hanya sekedar menjadi bentuk dari menasah dan bangunan pemerintahan saja, sudah jarang dijadikan bentuk rumah moderen dizaman sekarang, jika ada rumah aceh sekarang itupun sudah berusia puluhan tahun.
Mudah mudahan rumah aceh ini bisa tetap lestari.
Benar @azmilul tulisan ini juga merupakan salah satu upaya untuk melesatarikan rumah Aceh, jangan sampai anak cucu kita saat hendak melihat rumah Aceh harus pergi ke Banda Aceh, setiap darah harus ada rumah Aceh. lebih baik kantor Dekranas Kabupaten dibangun berbentuk rumah Aceh. Terimakasih @azmilul Salam KSI
Ya itu memang benar, saya sangat setuju, sama sama bang @ilyasismail, salam KSI semoga selalu sukses.
Keren pak @ilyasismail. Orang luar jadi tau rumah adat kita :)
We can go any where, we can do anything , the important is never forget we are come from and never forget culture and art our place. Since for century ago Aceh is very famous with culture and art so why we have to left them. I proud to become Acehnes. Thank you @mamaray.
Filosofi of the best
Thank you @teemrizal Semoga anda selalu sukses dan happy di Steemit
Mksh Abg... smg abg & klg sehat trus dlm lindungan Allah SWT. Aamiin.
Luar biasa sekali filosofi dari rumoh aceh.. sangat bermanfaat..
Terimakasih @jamal.jeje salam Sukses selalu
Artinya nenek moyang kita atau endatu kita ternyata lebih pandai dari kita sekarang. Kita belum mampu membuat/desain atau merancang sebuah rumah yang penuh filosofi seperti yang disampaikan Pak @Ilyasismail. Lalu siapa yang membangun pertama kali rumah tersebut? tahun berapa? apakah memang filosofi seperti itu pak? atau mungkin dibuat seperti itu, karena hutan masih luas, lalu diterjemahkan atau diartikan oleh orang yang pandai sekarang? . terimakasih jika mau membalas
Benar nenek moyang kita lebih pandai dari kita sekarang ini, lihat lah Thomas Alva Edison dia telah mampu menciptakan lampu listrik, hari ini kita dapat menggunakannya, begitu juga penemu-penemu lainya seperti James Watt yang telah menemukan mesin uap hingga bisa dirubah menjadi mesin diesel. lebih pintar orang dulu dalam menggunakan Brain. Dalam Islam sebelum Al Quran ditulis pengikut Nabi Muhammad SAW, bisa menghafal Al Quran, sekarang Al Quran yang sudah tertulis ada orang yang tidak bisa membacanya, nah siapa lebih pintar orang dahulu dengan kita sekarang. Terimakasih @bidik Salam sukses untuk kamu
Terimakasih pak @ilyasismail sudah bersedia menjawab. Saya senang bisa berdiskusi seperti ini dengan para senior di steemit. Saya berharap di kesempatan yang lain pak @ilyasismail mau memposting atau memberi jawaban soal rumoh Aceh, yang sudah masuk salah satu karya seni Aceh nonbenda, sehingga menjadi postingan yang memberi penjelasan kepada para steemian, terutama kami yang masih pemula.
Tak lapuk di guyur hujan dan tak rentak disinari panas matahari
Inilah Rumah adat geutanyoe yang masih terawat secara alami sekali
Benar sekali @bangmimi Salam KSI Bereh
You have been upvoted by the @sndbox-alpha! Our curation team is currently formed by @anomadsoul, @GuyFawkes4-20, @Steemitworldmap and Martibis and @fingersik. We are seeking posts of the highest quality and we deem your endeavour as one of them. If you want to get to know more, feel free to check our blog.
Thanks @sndbox-alpha Success for you
Berkelas
Terimakasih @zainalbakri semoga sukses selalu dan Salam KSI
Informasi yg mencerdaskan
Terimakasih @hamdanirz semoga Anda selalu sukses dan Salam KSI
Top markotop!