Bau mu wahai celana!
Bagai kentut tupai tak pernah mandi.
Biar pun ku siram dengan parfum dari Prancis,
Tetap saja bau ini tak mau padam.
Tujuh rupa bunga ku bawa dari Eropa,
Untuk menyetubuhi bau Celana.
Celana itu pemberian dari kakek buyutku,
Ketika dia baru pulang dari Tanah Suci.
Jika ku tanya mengapa engkau berbau,
Dia berkata, "Karna ibu mu jua telah menua. Jangankan aku, baju di badan kadang telah meronta-meronta menutupi kulit keriputnya"
Puisi, bukan hanya sebuah tulisan yang tampil di kala hati sedang resah, di kala jiwa sedang dalam masalah. Puisi bukan hanya sebuah motivasi penggerak jiwa atau senjata untuk merayu si Dia. Puisi adalah syair yang indah, sebuah sabda dan bahkan wahyu untuk keromantisan. Dia bersuara ketika cerita-cerita dongeng atau sebuah sejarah tak mampu bersuara lantang. Puisi adalah sebuah misteri di dunia literasi, tak semudah membaca novel untuk mengerti isi puisi. Perlu sebuah imajinasi mendalam untuk bisa sampai pada tujuan sebuah puisi. Setidak nya inilah defenisi saya terhadap puisi. Ia adalah sabda bagi penikmat Syair.
Kayanya bisa tulia lagu nih ibuk kasyu
Celana !bentar lagi dalemannya 😋😂
Wkwkwk.. Asek. Sempak murah. @karinasalsalina