Bicara panti jompo, tentunya tak terlepas dari para lansia yang menetap di pekarangan lokasi tersebut. baik dari kalangan nenek dan juga kakek-kakek berumuran 60-70 tahun ke atas.
Kata Panti Jompo mungkin tak lagi asing bagiku, kenapa tidak?!, dua tahun lalu aku sudah pernah datang bersama teman-teman untuk menjenguk para lansia yang ada di panti jompo Belai Kasih itu.
Hari itu, kami datang dan membuat serangkaian kegiatan disana sambil berinteraksi langsung dengan semua nenek dan kakek yang ada.
Mulai dari saling berkenalan, berbagai cerita, mendengar keluh kesah yang kemudian dilanjutkan dengan menyantap bubur bersama.
Setelah itu, dilanjutkan dengan kunjungan ke setiap ruang asrama tempat mereka menginap. aku yang dulu hanya sekedar menonton di layar tv dan mendengar tentang kehidupan dipanti jompo, hari itu aku bisa langsung menyaksikannya dengan mata kepalaku.
Bahagia rasanya melihat penyambutan dari nenek-nenek dan kakek disana tersenyum ria dan bahagia, aku merasa seolah seperti bertemu dengan ibu kami yang dirumah, meski hanya sesaat berjumpa tapi kami bersikap sudah seperti sebuah keluarga sendiri. Aku hanya melihat dimata mereka bahwa kebahagiaan itu bukanlah ukuran pada sebuah materi, tapi bagaimana dalam setiap kondisi apapun kita bisa hidup berdampingan bersama keluarga sendiri.
Lantas, ketika sore tiba kami pun kembali pulang dan kegiatan hari itu usai sudah. sejak itu aku mulai berpikir bahwa ini bukanlah hari pertama dan terakhir aku kesana untuk menebarkan senyum dari mereka semua.
Hingga dua tahun telah berlalu, kemudian aku pun kembali dengan gaya dan teman-teman yang berbeda. Tak ada yang berubah, semua masih terlihat seperti dulu, mereka pun yang disana tak banyak yang terlihat asing lagi bagiku.
Namun, diantaranya kesemua yang asa disana aku melihat ada beberapa nenek-nenek yang baru dan ada juga yang sudah tak lagi disana. Hati mulai bergesik dimana mereka sekarang, dan apa yang telah terjadi dengan mereka yang dulu pernah ku lihat tapi sekarang tak lagi nampak bulu matanya.
Sesaat kemudian aku mencoba mendekati beberapa kakek yang nampak tak asing bagiku dan aku baginya, sembari ia melontarkan satu pertanyaan. "Wajahmu tak asing lagi nak, kamu tinggal dimana?, sepertinya kita pernah berjumpa ya?" tanyanya.
Aku hanya tersenyum manis, sambil berkata "masih ingatkah dengan saya Nek?, saya yang dua tahun lalu juga pernah kemari, jawabku". ia pun tersenyum sambil mengelus tanganku.
Aku langsung duduk disampingnya dan bertanya tentang beberapa kakek yang tak lagi disana, ia mengatakan ada beberapa yang sudah kembali kerumahnya dan ada beberapa yang pergi berpindah tempat, dan ada juga yang telah meninggal dunia.
Aku terkejut, perasaan terasa bercampur aduk. Aku mulai berimajinasi tentang apa yang baru saja aku dengar, tak masuk akal bagiku, bahkan sulit untuk keterima apalagi dengan jawaban terakhir bahwa ada salah satu yang menjalani masa tuanya dengan berakhir pergi untuk selamanya di sebuah Panti Jompo.
Saat itu, aku mulai berpikir bahwa pantaskah seorang lansia yang dulu pernah menjadi ibu dan bapak dari seorang anak, saat mereka kecil mulai dirawat, dijaga, disekolahkan, lalu ketika mereka tumbuh besar dan orang tuanya menjadi tua tapi harus menghabiskan sisa hidupnya didunia dalam sebuah Panti Jompo. Sungguh Ironis!!!!.
Sort: Trending