[ENG]
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatu
Hallo Steemian, Welcome back with me @brotherbim
In this article I will tell you about a small town in the province of Aceh, the Town of Langsa which is my birthplace. Although the article as I made it has a lot to make, but I tell it based on my experience. Why is that ?, yes because there are some things that changed from this city for 3 more years , went I through the education program outside in this Town.
I left the town early in mid-December 2014. And in early May 2018 I returned to this town because for the learning program is over and only do one scientific task that can be done anywhere.
For the beginning of the change from this small town that I loved it at the start of a monuments in this Langsa Town. For signs or from this Langsa Town is Bambu Runcing. Because the meaning of the pointed bamboo has a long history before the independence period in Indonesia arrived. We go back to that monument. In Langsa Town has two monument statues that are at the beginning of entering the town and out of town. For the first monument monument located in the area that people say is "Simpang Tugu" and for the next monument is in the area of the road that people say as the area "Simpang Komodore".
From this monument when I again experienced a significant change, which was once only ± 5 meters tall and looks ordinary, and now turned into a taller, beautiful with decorations and added with interesting lighting lights. Although less than my writing this is not able to display images of monuments and other monuments.
Simpang Tugu Monument
Simpang Komodore Monument
If we walk ± 500 meters after passing the Simpang Tugu area, we will find a mosque which is a place of Muslim worship. Why mosque ?, because this mosque is the largest mosque of the mosques in this town of Langsa. The mosque is named "Mesjid Agung DarulFalah" and this mosque in my opinion can accommodate about ± 1000- 1500 inhabitants. And also this mosque in the renovation project, as well as the comfort of this mosque is the floor is made of marble stone is very cool if touched with our skin. And also I will show a little center of this Langsa Town at night with the lighting.
The front of the mosque
The inside of the mosque
The back of the mosque
Urban with its shops
Furthermore not far from the Great Mosque DarulFalah, there is a square named "Lapangan Merdeka" of Langsa Town. The square is used as a venue for state events, national ceremonies, and annual festivals. For the pictures from this square I will show you two state of the time ie at noon and night.
The Square " Lapangan Merdeka"
Across from the square I have mentioned, there is a park in the middle there is a monument or monument as a symbol of the Langsa town as I have explained that “Bambu Runcing”. Therefore the park is also called the " Taman Bambu Runcing". The change from the park is also quite interesting, among them began to grow plants flowers, public facilities such as public toilets, mosques, places more colorful and others.
Taman Bambu Runcing
And finally as the closing of this first part of the article, in Langsa town there is also another park as a reminder of the past history of "Taman Station". Previously before the park was built the place is a place of railway station in the period before Indonesia's independence.
Taman Stasiun
A few first-section articles about my small town, look forward to the next article connection about my small town part two. Hopefully this article is useful and add insight to all the Steemian about the towns in Aceh, and can be known by the whole world. Do not forget to follow my article and do not forget to follow me and vote . And finally i said Thank you.
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatu
[IND]
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatu
Hallo Steemian, Welcome back with me @brotherbim
Di artikel kali ini saya akan menceritakan tentang sebuah kota kecil yang ada di provinsi Aceh, yaitu Kota Langsa yang merupakan tempat kelahiran saya. Walaupun artikel seperti yang saya buat ini sudah banyak yang membuat, tapi saya menceritakannya berdasarkan pengalaman saya. Mengapa demikian?, ya karena ada beberapa hal yang berubah dari kota ini selama 3 tahun lebih saya menjalani program pendidikan diluar kota ini.
Awal saya meninggalkan kota ini yaitu pada pertengahan bulan Desember tahun 2014. Dan pada awal bulan Mei 2018 saya kembali ke kota ini karena untuk program belajar mengajar sudah berakhir dan hanya mengerjakan salah satu tugas ilmiah saja yang dapat dilakukan dimana saja.
Untuk awal perubahan dari kota kecil yang saya cintai ini di mulai dari sebuah monumen yang ada di Kota Langsa ini. Untuk tanda ataupun dari kota langsa ini ialah Bambu Runcing. Karena makna dari bambu runcing itu memiliki sejarah yang panjang sebelum masa kemerdekaan di Indonesia tiba. Kita kembali ke tugu monumen yang tadi. Di Kota Langsa memiliki dua tugu monumen yang berada di awal memasuki kota dan keluar dari kota. Untuk tugu monumen yang pertama berada di daerah yang masyarakat katakan yaitu “Simpang Tugu” dan untuk tugu yang berikutnya berada di daerah jalan yang masyarakat katakan sebagai daerah “Simpang Komodore”.
Dari tugu ini ketika saya kembali mengalami perubahan yang signifikan, yang dulunya hanya setinggi ±5 meter dan tampak biasa saja, dan sekarang berubah menjadi lebih tinggi, indah dengan dekorasinya dan di tambah dengan pencahayaan lampu yang menarik. Walaupun hal yang kurang dari tulisan saya ini ialah tidak dapat menampilkan foto tugu monumen serta yang lainnya.
Monumen Simpang Tugu
Monumen Simpang Komodore
Jika kita berjalan ±500 meter setelah melewati daerah Simpang Tugu, kita akan menemukan sebuah mesjid yang merupakan tempat ibadah umat muslim. Kenapa harus mesjid?, karena mesjid ini merupakan mesjid yang terbesar dari antara mesjid-mesjid yang ada di kota langsa ini. Mesjid ini bernama “Mesjid Agung DarulFalah” dan mesjid ini menurut saya dapat menampung sekitar ±1000- 1500 jiwa. Dan juga mesjid ini dalam proyek renovasi, serta kenyamanan dari mesjid ini adalah lantainya yang terbuat dari batu marmer yang sangat sejuk jika tersentuh dengan kulit kita. Dan juga saya akan menampilkan sedikit pusat dari Kota Langsa ini pada saat malam hari dengan pencahayaannya.
Bagian depan mesjid
Bagian dalam mesjid
Bagian belakang mesjid
Perkotaan dengan pertokoannya
Selanjutnya tidak jauh dari mesjid Agung Darulfalah, terdapat sebuah alun-alun yang bernama “Lapangan Merdeka” Kota Langsa. Alun-alun digunakan sebagai tempat acara kenegaraan, upacara nasional, dan festival-festival tahunan. Untuk gambar dari alun-alun ini saya akan menampilkan 2 keadaan waktu yaitu pada siang dan malam hari.
Alun-alun “Lapangan Merdeka”
Di seberang alun-alun yang sudah saya ceritakan, terdapat sebuah taman yang di tengah-tengah terdapat tugu monumen atau pun sebagai lambang dari kota langsa yang seperti sudah saya jelaskan yaitu Bambu Runcing. Maka dari itu taman ini juga disebut dengan “Taman Bambu Runcing”. Perubahan dari taman ini juga cukup menarik,di antaranya mulai bertambah tanaman bunga-bunga, fasilitas umum seperti toilet umum, musholla, tempat lebih bewarna dan lainnya.
Taman Bambu Runcing
Dan yang terakhir sebagai penutup artikel bagian pertama ini, di Kota Langsa ini juga terdapat lagi sebuah taman sebagai pengingat sejarah dimasa lampau yaitu “Taman Stasiun”. Dahulunya sebelum taman ini dibangun tempat tersebut merupakan sebuah tempat stasiun kereta api di masa sebelum kemerdekaan Indonesia.
Taman Stasiun
Sekian artikel bagian pertama tentang kota kecil saya, nantikan sambungan artikel berikutnya tentang kota kecil saya bagian kedua. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi para steemian semua tentang kota-kota yang di Aceh, serta dapat diketahui oleh seluruh dunia. Jangan lupa ikuti terus artikel saya dan jangan lupa follow dan voting.Dan terakhir saya ucapkan terima kasih.
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabbarakatu