Calon jamaah haji Indonesia sedang menjalani pemeriksaan dokumen oleh migratie commissie sebelum diperkenankan berangkat menuju Tanah Suci tahun 1938. Pemerintah Kolonial Belanda memeriksa dengan ketat jamaah haji dengan beberapa alasan, diantaranya terkait alasan kesehatan dan penyebaran ideologi yang mungkin mereka pelajari di Mekkah. Terutama di saat gerakan anti kolonialisme menguat di Dunia Islam. Haji sebagai ritual yang mempertemukan umat Islam dari seluruh dunia merupakan forum besar yang dapat menyebarkan ideologi dan pergerakan dari satu wilayah ke wilayah lain.
Foto: Spaarnestad
Historical pic
wow hebat...
hebat ya nenek moyang kita dulu
yang memeriksa dokumen pakai orang belande hhe :D
Hahaa...
Dokumentasi luar biasa.👍👍👍
Kolonial selalu curiga waktu itu, hampir semua negara yang dilanda konflik selalu memeriksa dokumen orang yang bepergian keluar negeri atau daerah. Contoh di aceh sebelum damai, pergi kekebun saja KTP merah putih dulu harus ditinggalkan di Pos, ambil kerika pulang dari kebun. Sungguh sangat terikat dan penuh kecurigaan.
Hai, hallo @fotosedjarah! Kami sudah upvote dan resteem ke 5731 follower yaa.. :-,
Sudah sangat lama ya @fotosedjarah, apalagi masa itu dimana penjajah masih sangat berkuasa Indonesia, jadi semua hal harus di bawah penguasaan mereka. Namun, umat islam di Indonesia tidak prrnah takut akan hal itu dan terus berjuang untuk mempertahankan hak mereka.
How can you get that pic? I'm curious haha.
Kolonialisme tidak lebih berbahaya daripada neo kolonialisme
Fantastic and interesting post friend great contribution thank you I invite you to support me on my blog with a vote or resteem thank you