![IMG-20180125-WA0043.jpg]
Photography by MI A1 / MI DUAL CAMERA
Siapa yang tak tahu durian. Salah satu jenis buah-buahan berkulit penuh duri. Buah durian adalah mineral alami yang mudah dicerna oleh tubuh. Lezat rasanya. Enak disantap dengan ketan. Bisa pula diracik menjadi jruek drien (asam durian)dan geulamoe (dodol).
Untuk penggemar durian, jangan abaikan minum air putih sebelum dan sesudah memakannya. Ini berguna untuk menghindari dehidrasi. Jangan lupa cuci mulut juga. Bau nya itu lho, Heheeh.
Di Aceh, saat ini sedang panennya durian. Sangking membanjirnya durian, harga pun lumayan murah. Bagi pemburu durian yang senang berpetualang, pasti mereka rela begadang malam menunggu durian jatuh dari pohonnya langsung. Bagi yang tak punya kebun sendiri, bisa saja membeli durian di pasar-pasar terdekat sebenarnya. Tapi mereka lebih memilih langsung ke kebun-kebun sanak saudara, lebih puas katanya. Durian memang menyimpan ragam cerita.
()
Durian mengajar banyak hal pada kita. Kulitnya berduri, mengisyaratkan pada kita bahwa ia sulit ditaklukkan. Duri–durinya berfungsi sebagai tameng dan pelindung isi dalamnya yang lezat. Tak jarang tangan kita tergores sengatan duri-duri yang runcing. Salah cara mengupasnya, bisa berdarah tangan kita.
Tak jauh beda pula bila kita kaitkan dengan keseharian kita. Kadang kita mengalami hal-hal sulit penuh duri yang menghantam. Kalau terus mengeluh dengan sengatan dan hantaman yang menimpa, kita tak akan pernah tahu bagaimana hasilnya usai lolos dari badai hantaman itu. Terus maju, jangan menyerah pada keadaan.
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://www.kompasiana.com/namaku_bustami/filosofi-durian_551ab03fa33311ee21b65937
Thanks