Melihat judul diatas tentunya teman teman pada berpikir bahwasanya judul tersebut mengidentifikasi bahwa saya telah menjadi liberal atau salah kaprah dalam hal keimanan, akan tetapi jangan salah menanggapi karena itu hanyalah sebuah judul buku yang ditulis oleh Andreas Harsono seorang pegiat HAM dari Human Right Watch Amerika Serikat sekaligus pendiri yayasan pantau dan penerima jurnalistik Neman Followship Harvard University. Aku tertarik dengan judul buku tersebut karena memiliki keunikan tersendiri karena membuat terkocoh-kocoh pembaca sama seperti saya.
Akan tetapi, pada tulisan ini saya tidak ingin menjelaskan tentang kenapa dan mengapa beliau membuat sebuah judul yang penuh pro dan kontra tersebut. saya hanya memperlihatkan sebuah hubungan kekeluargaan antara saya dan sosok guru Andreas Harsono ini ketika saya belajar dan menjadi murid beliau selama 3 hari penuh dari pagi siang hingga malam pada kegiatan kelas narasi Jurnalisme sastrawi tepatnya di kabupaten Siak Provinsi Riau. kami banyak menghabiskan waktu berdiskusi, bertanya, menanggapi segala problema dilematis dari peranan wartawan mahasiswa di Indonesia.
{diskusi ketika pagi }
{ketika ...}
{ketika malam saat menonton dan berdiskusi kekerasan hak asasi manusia di Aceh tepatnya pada tragedi simpang KKA pada sebuah film documentari karya wartawan Amerika ketika liputan di Aceh masa konflik, untuk video bisa cari di Youtube }
{ Saya dan Guru saya Andreas Harsono}
{Andreas Harsono}
{ketika beliau kembali ke jakarta}
itulah beberapa foto yang kami lakukan dari pers mahasiswa selama kegiatan di riau bersama Andreas Harsono penulis buku Agama Saya adalah Jurnalisme. kegiatan itu telah terlaksana pada bulan juli 2017, pada waktu ini baru memiliki untuk mengabadikan kebersamaan pada sebuah tulisan sebagai bentuk kerinduanku pada teman dan Guru.
terimakasih ku kepada @levycore dan pencetus aplikasi steemit, karena kehadirannya dapat mencerdaskan anak bangsa untuk selalu tetap Menulis.
tulisan yang bagus @lucky22
Mantap
Mantap abangda
Teruslah berkarya dan teruslah menulis adinda
Asal jangan disamain aja HAM dengan AGAMA🙏🤗😁🤔😏
Asal jangan disamain aja HAM dengan AGAMA🙏🤗😁🤔😏
Menarik, tapi akhir postingannya harus saya koreksi. Bang @levycore dan bang @aiqabrago adalah inisiator Komunitas Steemit Indonesia, berkat jasa para steemian senior lah kita bisa menggunakan bahasa indonesia dalam postingan dan menggunakan tag #indonesia
Terimkasih atas penambahannya bang
Sama-sama, terus aktif yaa. Belajar dari postingan senior juga para steem ambassador