Terkadang saat duduk sendiri dia pernah berfikir, "ah, aku telah melewati masa itu. Rindunya." Masa dimana dia belajar, mencari apa hobinya dan masa dimana dia merasakan patah hati tuk pertama kalinya. Guru-guru yang berjasa telah membantunya untuk menemukan apa yang sebenarnya menjadi passion bagi dirinya. Kecuali Matematika, Fisika, Kimia dan spesies yang sejenis dengan itu.
Tak banyak beban yang dirasakan seorang remaja mungil saat itu. Baginya beban hanyalah PR dan Ulangan tiba-tiba. Setiap hari dibangunkan dengan susah payah oleh seorang
Ibu yang begitu mencintainya. Namun sekarang ia baru tersadar, bahwa semua beban yang dirasakannya dulu hanyal seonggok daging kecil yang sangkut di sela-sela gigi.
Masa itu sangatlah tidak sia-sia. Di masa itu dia belajar bagaimana bergaul dengan teman, berorganisasi, bersosialisasi dengan gebetan, bersosialisasi dengan adik-adik yang menggemaskan. Dan yang paling berarti, dia menemukan hobinya. Hobi yang tak akan berdiri tanpa dukungan teman-temannya.
Saat masa itu akan berakhir yang dirasakan olehnya ialah takut. Takut akan kehilangan teman yang serumah dengannya selama tiga tahun, takut akan kehilangan sosok orang tua yang mendukungnya selama tiga tahun, takut berpisah dengan rumah yang dikunjunginya sejak pagi hingga sore selama tiga tahun.
Seperti game, hidup ini punya banyak chapter, saat itu dia harus mengakhiri chapter masa remajanya, dan mulai memasuki chapter semi-dewasanya. Setiap chapter pasti memiliki rewards. Entah apa itu hanya mereka yang melewatinyalah yang tau.
Terimakasih telah pernah menjadi masa remajanya, dari aku yang telah melewati masa itu. Bagaimanapun, kamulah dulu-ku.
Nice photo...i follow you ..i hope you also follow me...Thank you...
Thankyou for following me. I'll follow u soon.