Pada suatu waktu,
Bahagia terasa menyelimuti jiwa
Mata mendelik menganga, dan logika dipeliturinya
Seolah pertanda, inilah secuil surga.
Ini tentang suatu yang menjadi berkelindan
Yang bermula di gunduk, berakhir di gunung
Seketika gobar hati mendecit
Tapi sayangnya ia gagu
Yang menjadi berkelindan pelan pelan meranggas hatinya
Menyengal mimpinya.
Hidupnya itu sudah lamat-lamat ada.
wao awesome poem.....
Thanks u