ini hanya coretan dari sebuah pena bertinta pedih,
saat engkau telah berikrar
saat engkau akan pergi
saat engkau akan menjadi seorang ratu,
dalam singgasana yang indah
berjubahkan sebuah janji yang sakral
mungkin tak seharusnya aku merasakan duka
saat engkau dan ruangmu,
berteriak riuh dalam irama kebahagiaan
engkau memang tak bisa untuk kumiliki,
hingga biarlah cinta yang terlanjur ada
kusimpan dalam kebisuan yang abadi
kini pergilah...
airmataku sudah melambai untukmu
dan cinta ini telah kupaku dalam dinding hati
biarkan sakit dan darahnya mengalir
mengiringi doa doa pada sujudku
pada kebahagiaan hidupmu...
Terima kasih, Teman. Ini juga puisi bagus.
Pu ku klik keudeh..
jeut klik aju