Tatap-Muka-Empat-Mata

in #poetry6 years ago (edited)

abstract-face-art-download-oil-painting-abstract-face-stock-illustration-illustration-of-legend-orange-abstract-art-face-wallpaper.jpg


O, sayang, jangan menatap curiga!
hanya karena sepetak kebun kata-kata
saat kuterhuyung pada malam yang alpa—

yang telah menyatukan kita sekarang,
tidakkah kau ingat kisah terkarang—
bahwa cintaku hanya untukmu seorang?

kini, kau dan aku bersendiri—hilang jarak
waktu, berjeda —sidik jarimu mengacak
diam-diam rasa ingin tahu membengkak

selagi merenung kalimat-kalimat bersayap,
rasa penasaran meski jauh, tiada akhir merayap
berjalan menghembuskan nafas di bumi sunyi senyap

kita bisa melakukan, jikalah kau mendekatkan sukma
jauh di lubuk jiwa, di luar rengkuh logika
bunyi bergema, menjadi kata-kata dewa

O, sayang! karena lidah mempermainkan frasa
menggali kuburan massal untuk kata benda genosida
suara erangan di antara belahan bukit dada

monolog liat penggerak mesin revolusi
pada mulanya adalah kata; dan kata itu kita atau kami
tanpa jarak tempuh menghambat laju endemi

katakan sesuatu padaku dengan sederhana
dengan lembut bersahaja, tiada ada curiga
di antara koma ini, dan senyum rahasia.





Bandung, 21 Juli 2018
Image source

Sort:  

Udah lama tidak baca puisi-puisinya Kang @ayahkasih. Mari kita bagikan puisi-puisi lagi...hehehe

Terima kasih, bang @tusroni, kemarin-kemarin lagi jenuh...hahahaha

Puisi ini terasa "maknyus...... "

Terima kasih, kak @imamsembada

puisi yang apik nih
curiga boleh yaaa @ayahkasih nuduh jangan gitu kan?

Aku mau bikin puisi yg kayak gini juga ayah