Hidden nanggroe trail
in a cup of coffee
complementary menu for staging lonely dramas
sell dreams about the birth of a country
life-worth dreams
Religious mixture becomes a taste complement
stick to the chest and hips of a city woman
become a terminal in the struggle for aqeedah
reject means opponent and siltation
Behind a cup of coffee
they built palaces for their cronies
above the glittering porcelain cup
they claim to uphold alif
which they will defend with blood
Sugar that deceives even yourself
when they are stirred they are in a similar tone
to get to the bottom and he says full of love. We believe that
even when children laugh at him
then they returned to the surface when they were left silent
rooted in the first layer
In the first layer too,
black coffee divides warmth
spread a smile from steaming smoke
and that's the picture of a cup of coffee
what they tell the world
Behind the first layer of rot is stored
water is chopped from waste seeds
not from the expensive weasel's ass
but the seeds that come out of adultery
Who can read the word
behind the concentration of a cup of coffee
lots of hidden flavors
but our tongue has long since died
Lhokseumawe, October 2012
The poem above was published in Lintas Gayo.
Rahasia Kopi
Jejak nanggroe tersembunyi
dalam secangkir kopi
menu pelengkap bagi pementasan drama sepi tak berseni
menjual mimpi tentang lahirnya sebuah negeri
mimpi-mimpi seharga nyawa
Campuran religi menjadi pelengkap rasa
menempel di dada dan pinggul perempuan kota
menjadi terminal dalam perjuangan aqidah
menolak berarti lawan dan pendangkalan
Di balik secangkir kopi
mereka membangun istana bagi kroni-kroninya
di atas cangkir porselen berkilauan
mereka mengaku menegakkan alif
yang akan mereka pertahankan dengan darah
Gula-gula yang menipu bahkan diri sendiri
saat diaduk mereka berlagu senada
memanisi sampai ke dasar dan katanya penuh cinta. Kita percaya itu
bahkan ketika anak-anak menertawainya
lalu mereka kembali ke permukaan saat didiamkan
mengakar di lapisan pertama
Pada lapisan pertama pula,
kopi hitam membagi kehangatan
menebar senyum dari asap mengepul
dan begitulah gambaran dari secangkir kopi
yang mereka ceritakan pada dunia
Di balik lapisan pertama busuk tersimpan
air dirajang dari biji buangan
bukan dari pantat musang yang berharga mahal
tapi biji yang keluar dari perzinahan
Siapa bisa membaca kata
di balik kepekatan secangkir kopi
banyak rasa tersembunyi
tapi lidah kita sudah lama mati
Lhokseumawe, Oktober 2012
Puisi di atas pernah dimuat di Lintas Gayo.
I Love coffee 😃
Kopi memang menginspirasi....
yuppz , banyak sekali cerita dibalik pekat hitamnya kopi, dari fiksi, hingga puisi 😃
Musim hujan begini tanpa kopi merana badan, bang....
Benar sekali @ayahkasih. Beruntunglah warga Aceh yang bisa menemukan warung kopi di setiap kampung.