IKHLAS BERBUNGA INDAH

in #poetry7 years ago

image

Hitam itu masih dijadikannya mahkota. Seperti bertenggernya iblis, Fy, merah menghitam anyir dibiarkan berdiri di atas kepala. Adakah ia sadar dengan aroma kebusukan? Diamlah! Usah adakan pertanyaan itu di dadamu
Bagaimana sebuah kebanggaan erat tergenggam, tak semua lengan berjemari liar. Masing-masing dari tujuh langit memiliki musim tak sama; semisal

Kita lanjutkan saja mempelajari bagaimana kawanan anak-anak bintang merakit batang gugusan. Kemudian pada tiap ujung sudut kita temukan terang arah kedamaian berkejora. Indah ketika ketenangan kita rasakan bukan?
Berbaurlah, Fy ... Larutlah hanya bersama nyanyian titik cahaya mereka.
Abaikan, dan usah kaupikirkan segala tentang hitam.

Kelak kita lihat siapa menjelma dalam kisah pungguk rindui bulan. Pecah kepala bermahkota durjana. Anyir menggenang beraroma selaut sesal. Dan saat itu kita bersama kawanan pipit telah mengepak sayap sampai pada ketinggian. Bukan sebuah puncak ambisi, Fy. Kau akanlah paham tentang apa sesungguhnya pertarungan. Adalah bagaimana kita taklukan emosi dalam diri!