Rindu yang Tersekat
Ada titik air di kalbu nan riuh
Oleh nyanyian pagi, siang, dan malam
Ada pekat yang ingin kuurai untuk kekasih yang tersekat
Diantara raut muka masamku ada tabir yang telah kuukir
Antara dentum letupan asa menyapa dan menikmati ego tanpa logika
"Semua adalah saksi "bisik egoku yang tak kunjung berhenti
Membangun sekat diantara jajaran cinta
Tanpa perdulikan haus dan lapar yang mungkin menyapa
Menantang raga untuk tetap congkak melawan
Aku dan sekat untuk tutupi rindu
Sampai dimana titik tumpu akan menggugah bangkitnya ragu
Semilir angin mencolek sambil tersenyum datar memberi tanda
Untuk ego yang sedang berdansa