suatu usaha menemukan: untuk Pramuda
aku mencari.
malam ke malam moksa
hingga tahun ke tahun reinkarnasi. sementara,
kau selalu tahu perihal bebungaan layu serta guguran daun di dalam dadamu.
mungkin serupa tanah kering sebuah tempat, yang kausendiri tak pernah tahu:
nirwana ataukah eden.
kita tiada akan,
karena gerimis di puisi ini
hanya jadi sebuah catatan
terbasahi oleh genangan
di jalan,
yang amat panjang.
Bengkulu, Februari-Maret 2018
Photo: private collection
Taken by: Samsung Galaxy S8
Puisi yang bagus. Ikutan contes puisi saja Kak.
Tks. Siap, yang saya anggap pantas untuk diikutkan, akan diikutsertakan. Salam kenal 😊
Panjangin lagi donk puisinya. Hihihihi😜😜
Jangan, aku ga cukup kuat. Karena yang panjang itu jalan menemukan kamu 😁
Teruslah menulis. Lanjutkan......
Baik senior 😁✌