sebab kata-kata adalah pisau bermata silau
menjadi senjata bagi seorang kekasih
kau telah mengasahnya berulang kali,
di kedalaman tubuhmu sendiri
yang menjelma sungai
batu, lumut, tepian rerumput
dan beberapa ikan berenang
kau bermain kecipak air, lalu menyelam
memburu bibir tempat hangat sebuah ciuman
pisau membentuk kata,
kata-kata yang siap kau tusuk ke dada kekasihmu,
tempat segala cinta bermukim
ke dalam jantung
tentu kau ingat punggung
pernah suatu malam di tepian sungai itu
kau merajah punggungnya
sajak kerinduan serta kesunyian mengalir
ke muara cinta
ciuman sudah berkuasa atas segala
peduli apa kau dan dia tercebur ke dasar
hingga tak sempat terselesaikan puisi
luka di punggungnya mengaliri sungai
darah dari punggungnya puisi tak selesai
kemudian hanyut
tapi ciuman tetap hangat
tepian paling ujung di tubuhmu itu,
adalah pemakaman
dan kata-kata menjadi nisan
sementara kekasihmu mengukir puisi pada batu
di sungai tubuhmu
2016
*salah satu puisi dalam buku antologi puisi "Melihat Kabut", Ganding Pustaka, 2016.
Source: blog.sina.com.cn
Alamak ini puisi tentang sesuatu yang menjadi misteri dunia, yaitu cinta
😁 tks sdh baca mas @andrianhabibi
Kok bisa nebak tuan @andrianhabibi
Puisinya penuh bahasa kias, lanjutkan dan coba cari pengucapan baru, Insya Allah akan lebih menarik dan bermutu @gandasucipta02 terus berproses saya senang menyaksikannya