Kawan, pernahkah kalian memperhatikan dengan seksama baris demi baris kalimat..?
![](https://images.hive.blog/768x0/https://steemitimages.com/DQmewPPvzeZwLNtPXodbNwH1qDbxBfqcXqCW49NnbWVc8vY/IMG20170511161033.jpg)
Bukankah setiap kata yang tersusun ada spasi yang memisahkan, bukankah demikian, kawan??
Gunanya, supaya kalimat tersebut jelas dan si pembaca paham apa maksud dan tujuan dari kata-kata tersebut.
Kawan, barangkali kita juga harus demikian, harus memiliki jarak (space). Namun, konteksnya berbeda dengan jarak yang terdapat pada kalimat.
Kita harus berjarak supaya senantiasa terdapat sebuah ruang rindu di setiap langkah. Ketika kita berjarak, maka akan timbul hasrat yang besar untuk kembali bersua.
Good place
Thanks @coar
Itu menyuarakan isi hati para LDR yaa kak??😄 huu jarak yang menghasilkan indahnya penantian
lebih tepatnya menyuarakan perasaan jiwa-jiwa yang sedang di landa kerinduan kepada orang tercinta, hehe.hehehe, iya @nonizulhani
Amazing statement @maulida
Terima kasih bg @musyawirwaspada
han that muliya menyoe seureeng ta eu. 😃Sama-sama @maulida. Nyoe kheun ureung tuha jameun;
Thank youHehehe, ka meutamah ileume lom nyo bg @musyawirwaspada
mungkin harus begitu..
ada kalanya, sepi menjadi lebih indah karena disaat itu kita ada ruang untuk mengingati. Untuk merindui @maulida
Terima kasih bg @iamrifk
Saya suka penutupnya:
Kita harus berjarak supaya senantiasa terdapat sebuah ruang rindu di setiap langkah. Ketika kita berjarak, maka akan timbul hasrat yang besar untuk kembali bersua.
Cara menulismu sudah sangat kuat, konsisten saja menuis semacam itu, pasti ada banyak yang suka, daku salah satunya.
mohon bimbingannya dalam tata cara menulis yang baik dan benar.Terima kasih banyak bg @rismanrachman
steem on bg.