###
Di tepian ku susuri,
melangit asap meninggi
dari tersemat lintingan tembakau
di jari-jari ku.
Sambil sesekali melirik,
bunga-bunga di tepi jalan
yang mereka tak bertuan
namun mereka ber-Tuhan.
Berlahan deru langkah ku terkunci.
Lirikan-lirikan mata ku pun terhenti.
Memandang skenario malam dunia
dari kendaraan berdesah bersuara.
Bunga di tepian menghadap mereka,
menggoda. Naiklah rasa.
Hasrat-hasrat nafsu membara.
Kotor. Begitulah fakta kata mereka
meski nilai di ujung mata.
Begitu akrab hitam noda-noda
dari udara debu kota,
menghapus sisi-sisi
keindahannya yang mulai tak tampak lagi.
Otak, mata dan hati,
mati.
Jika saja aku dapat mendengar
suara-suara nyata
dibalik semu malam itu.
Maka, laksana air langsung
membasuh ujung kepala
hingga kakiku.
Sirnah dunia sewaktu.
Bunga di tepi jalan.
Kau menarik,
menebar semerbak,
wangi-wangian menawan. Pelik.
Hadirmu, diharapkan.
namun keberadaanmu, diacuhkan
Kau tak bertuan
namun kau milik Tuhan.
Lamprit, Banda Aceh
14 Januari 2018
Kaleh long upvote beh. Gata upvote long syit :D
Ok, kaleuh beuh Bung @sijal
Sudah kami upvote ya..
Ok, siap, beres, mantap. Terima kasih Bung @puncakbukit sudah mau upvote artikel tulisan puisi saya. Semoga gak bosan datang. Wkwkwkw
Iyayaya, gigeh that bak kumpoi dollar 😂
Pane na @firsawan, nyan kareuna beklam hanjeut teungut lom. Ka keuh ta selesaikan puisi nyan langsong. Wkwkwk Meunyo dollar tanyo panen na, awak nyan mantong hana dipeuyu tanyo wkwkwk
Good
Terima kasih Bung @arismi
Sangat bagus bg 😁
Terima kasih Bung @suhendi sudah berkunjung ke akun saya dan membaca postingan puisi yang telah saya buat. Salam kenal bung.
Salam kenal kembali bg... begitulah kita di steemit bg, 😂😂😂
Yops, tepat sekali Bung @suhendi.
Mantap boss....
Salam sukses....
Terima kasih Bung @boyelleq untuk ucapannya dan terima kasih juga sudah berkunjung ke akun serta membaca postingan saya. Salam kenal bung.