Bagaikan bidadari malam yang dirundung kesedihan, tersenyum malu meratap sendu
Ada rona duka terpancar disudut matamu yang basah
Menatap berangkas yang dulu berisikan selendang bersulam kan emas
Hilang tertimbun kabut duka, gelap tak terbaca pandangan mata
Buliran air mata kesedihan mengalir
keseluruh penjuru raga
Menutupi semua keindahan dan kemesraan dimasa silam
Berdiri kukuh terdiam bisu, menatap gelapnya malam yang kian membeku kaku ....
Sesekali kupandangi wajah bidadari cantik yang dirundung sedih
Ada buliran putih yang mengalir pada merahnya pipimu nan bersih
Ku usap dengan lembut peluh yang membasahi cantiknya wajahmu
Bergemuruh rasa, bergetar didada ada keinginan tuk mengungkapkan satu permintaan
Namun tika ku tengadahkan wajah
rmbulan malam tak terlihat lagi binar cahayanya
Telah memudar sirnah terselimuti gumpalan awan yang akan menjadikannya lautan hujan
Duhaii bidadari malam ....
kuburlah segala rasa sedih yang ada didalam hati
Pandangilah keindahan rembualan malam dengan sedikit senyuman
Ketahilah esok masih ada segenggam harapan untuk kau taburkan cahaya keindahan
Jangan pernah dirimu merasa seakan tersisih dari rasa sepi
Karena disini masih ada aku yang selalu setia menemanimu sepenuh hati ....