kalau tiba-tiba nanti kita harus menangis, aku ingin
kau memperdengarkan sebuah tangis yang manis
sehingga rumah kita bukanlah kuburan atau malam yang gelap
tetapi kenyataan yang menggairahkan
seandainya nanti kita harus bertengkar, aku ingin
kita menciptakan pertengkaran yang lembut
sehingga rumah kita bukan kota yang berisik atau bau penggusuran
tetapi hidup yang menentramkan
seandainya nanti kita harus saling diam
karena banyaknya hal yang tak bisa dicapai
aku ingin kita selalu ingat Tuhan.
Jakarta, 15 Agustus 1997.
MUSTAFA ISMAIL
FOTO: MI
puisi lama bersemi kembali