[ S I A P A ]
Sore itu kembali aku telusuri keramaian bersamamu. Menikmati angin sore yang berhembus, membawa kehangatan matahari yang tersisa.
Bersamamu, melepas sejenak kepenatan yang terus menghantuiku. Tak ingin pergi, bahkan selalu bertahan, ntah, sampai kapan ini akan berakhir.
Aku sadar, semua tak akan selesai ketika aku selalu kabur tuk menghindarinya. Mencoba melawan rasa ketakutan itu, walau aku tahu mungkin ada luka lain yang siap kembali menggores.
Aku bisa apa? Terbelenggu oleh semua ini. Membuatku begitu lelah. Bahkan dikata egois terhadap dirinya. Aku bisa apa? Yang berhenti sejenak menata hati dan pikiran untuk kembali kuat menghadapinya.
Kamu, ia kamu. Yang kadang membuatku kembali merasakan arti sebuah perjuangan. Yang memahamiku dari sisi yang berbeda. Tak menuntutku untuk minta selalu dipahami. Tapi kita mengalir dengan apa adanya.
Kamu, ia kamu. Yang selalu menguatkan di kala terpuruk itu menghampiri. Di kala jenuh dan kelelahan mulai membelenggu. Yang memberiku semangat ketika aku mulai menyerah menghadapinya.