nalarku berpikir lain
egoku merajai pikir
hatiku berkata iya
tapi mulutku berkata tak mau
dan alam menolakmu
takdir memisahkan
membungkam seribu asa
menuliskan syair kesyahduan
beriramakan cinta dan rindu
detak jantungku tak karuan
meradang menahan senja
menengadah meminta malam goreskan pelangi
namun tak kunjung terlukis
kau adalah lukisan tanpa tinta
kau adalah puisi tanpa kata
kau adalah jiwa tanpa raga
kau adalah melody tanpa nada
hadirmu mampu membuat lengkung pelangi
senyummu mampu mengobati perih
ah... berdusta jika aku bilang aku tak cintai kamu
namun egoku ini terlalu buta tuk memandangmu
aku terlalu lemah tuk memulai cinta
ku selipkan rindu di setiap deguban
ku sematkan cemburu di setiap tawa
cinta... kau puisi tanpa kata