Kita berlari menutup mata,
jalan yang dibangun itu sudah tak berguna,
menerjang semua rintangan,
kau babat semua ilalang zaman yang menghadang.
Pohon-pohon besar roboh dengan kebutaan,
daun-daun gugur melayang,
Sang surya merasa malu untuk naik diatas jengkal kepala,
dia merasa tak berguna karena daun-daun telah tiada,
bercerita singkat kepada bulan tentang matinya kehidupan,
keduanya enggan muncul di depan mata kita.
Tak ada malam dan tak ada siang,
gelap kekosongan menjadi latar milenia.
Itulah yang kita inginkan,
saat yang tunggal menjadi esa.
Kemustahilan yang akhirnya berwujud kosong,
karena yang esa juga mati tanpa warna yang lainnya.
Lorong-lorong telah tiada.
tanpa batas menerjang tanpa alasan,
berlari tanpa rasa lelah.
Ketakutan yang hanya bisa dirasakan sebelumnya,
karena sesudahnya tidak ada lagi lelah dan takut.
Semangat dan keberanian menjadi hampa,
Demikian kuasa tanpa menara yang menghukum kita.