
Simala Karma | ' Cuitan' Menjelang Pilkada Serentak
Lihatlah Pada Yoyo ! Karena Kau Sudah Khianati Tak Ada Pilihan Yang Bisa Kupilih Inilah Waktunya, Bobrok Goblok !! Terangkat Alis, Seakan Tak Pahami Pertanyaan Kami, Hari-hari Mati, Akibatnya Mati, Mati,
Aku Terjepit
Kaupun Terhimpit
Aku Terjepit
Maka Kaupun Terhimpit
Maka Pastikanlah Kepastian!
Pastikanlah Kepastian!
Kita Tak Pernah Memastikan Kepastian, Kepastian Pasti
Yang Naik Turun-naik Turun Tapi Pasti,
Tidak Seperti Kita,
Yg Pusing Hingga Hari Ini,
Berpikir Dan Berpikir Tapi Dengan Otak Tak Berisi Mencoba Membalas Sakit Hati,
Sakit Hati, Sakit Hati
Mata Pagi Yang Kau Isi
Untuk Melingkari Seluruh Tanah Ini
Dan Kitapun Disini
Terbungkam Bubuk Nasi
Gayamu Yang Simpati Tapi Busuk Dari Hati
Relung Kata-kata Bertumpuk Di Derita
Kini Cerita Di Tiap Ruang Baca
Jadi Berita Dan Jadi Pembukaan
Dari Rebutan Singgasana Yang Kini Beraroma
Tak Dipercaya Lagi-lagi,
Tak Ada Pilihan Yang Layak Dipilih
Tak Ada Pilihan Yang Bisa Terpilih
Tak Ada Pilihan Yang Layak Dipilih
Inilah Waktu,
Inilah Waktu Waktu, Waktu, Waktu, Waktu, Waktu !!!!
Inilah Waktu Kita Melesak Ya !
Di Tengah Jaman Mendesak
Ya ! Buat Kita Makin Tersedak
Ya ! Bahkan Untuk Nafaspun Sulit Sesak Tiada Hari Tanpa Propaganda Menghasut Massa,
Buntung Tak Juntung, Tak Bukti Bikin Hari-hari Seakan Mati,
Yang Sering Terulangi,
Padahal Kau Tak Mungkin Lari,
Tak Mungkin Kau Mencuci
Sebab Mataharipun
Tak Mungkin Sembunyi
Karena Engkau Warisia
Hari-hari Tak Berisi
Tidak Pulang Lagi Ke Atas Tanah Ini
Tidak Perlu Lagi Armada Nan Peringgi
Untuk Melindungi Diri-diri Yang Sembunyi
Yang Tergila-gila Materi.
Mengejutkan Kau Mati, Mati,
Mengejutkan,mengejutkan, Mengejutkan
Gamang Tanahku
Gamang Diriku
Gamang Tanahku Mendidih, Merintih, Dan Meringis
pertamax