A poem for mount Sinabung
In the melodious tones of nature.
Eyes are always open and do not want to be closed ..
In anxiety waiting for news news ..
Splashes of dust and sand continued to spill.
Accompanied by the roar and boom of thick smoke ..
That rolls and pollutes the sky ..
Bringing dirty air that destroy ..
Oh my sinabung mountain ...
Why are you always troubling me ..
and make myself always in fear
And leave my residence
The heat of the air is changing the atmosphere ..
Shed tears in the tents of pain ..
Whimper in the blanket of grief ..
Deep in resignation ..
Dalam lantunan nada-nada alam yang menggelegar..
Mata selalu terbuka dan tidak mau terpejam..
Dalam rasa kecemasan menunggu kabar berita..
Percikan-percikan debu dan pasir terus berhamburan..
Diiringi gemuruh dan dentuman asap-asap tebal..
Yang menggulung dan mengotori langit..
Membawa udara kotor yang membinasakan..
Oh gunung sinabung ku...
Kenapa engkau selalu meresahkan ku..
dan membuat diriku selalu dalam ketakutan
Dan meninggalkan tempat tinggal ku
Panasnya udara memuaikan suasana..
Mengucurkan air mata dalam tenda-tenda derita..
Merintih dalam selimut kesedihan..
Terlelap dalam kepasrahan..
Spectacular photos, the poem conveys that sadness and pain.