Puisi banjir dan bencana alam Aceh.

in #poetry7 years ago (edited)

image

Banjir Mengetuk Pintu Hati Rumah Aceh


Banjir itu kembali datang menjadi tamu mengetuk pintu rumah Aceh
Tamu itu bernama duka
Datang bersama kerabat dekatnya bernama puting beliung

Mengipas atap rumah beserta isinya
Tak lagi perlu kipas angin
Karena suasana telah berubah jadi gigil
Tidurpun di tenda berselimut angin

Setiap musin hujan
Banjir menjadi tamu
Pengirim surat dari Ilahi Rabbi sebagai tanda
Surat yang terlipat dalam tanda-tanda sebagai ujian
Surat yang harus dibuka untuk dibaca
Lalu hamba pun bertaubat kepada-Nya

Surat sebelumnya datang berupa gempa Aceh dan tsunami, ie beuna
Alamat yang dikirimkan oleh Allah yang Maha Kuasa
Sebagai tanda amat mengasihi akan hamba-Nya
Tetapi mengapa kita tidak membaca isi?

Alamat itu juga terbaca dari raut wajah derita anak2, ibu2, dan orang2 yang terendam dalam air bah di hari banjir itu.

Lhokseumawe, 7 Desember 2017.

English language


Flood Tapping the Heart of Aceh House


The flood came back to be a guest knocking on the door of Aceh's house
The guest was named grief
Came with his close relative named Tornado

Fanning the roof of the house and its contents
No more need a fan
Because the atmosphere has turned to chills
Sleep in a wind-covered tent

Every rainy season
Flood became a guest
Letters from the Divine Rabbi as a sign
Letters folded in signs as a test
Letters that must be opened for reading
Then the servant repented to Him

The previous letter came in the form of an Aceh quake and tsunami, ie beuna
The address sent by Almighty God
As a very loving sign of His servant
But why do not we read the content?

The address also reads from the faces of children, mothers, and people who are submerged in the flood on the day of the flood.

#  by @zacly #