MENGATUR DAN MEMBUAT JARINGAN MENGGUNAKAN APPLIKASI CISCO PACKET TRACER (english MAKING AND MAKING NETWORKS USING CISCO PACKET TRACER APPLICATIONS)

in #programming7 years ago

Subnetting adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu network ID yang telah anda miliki. Contoh kasus diperlukannya subnetting: Sebuah perusahaan memperoleh IP address network kelas C 192.168.0.0. Dengan IP network tersebut maka akan didapatkan sebanyak 254 (28-2) alamat IP address yang dapat kita pasang pada komputer yang terkoneksi ke jaringan. Yang menjadi masalah adalah bagaimana mengelola jaringan dengan jumlah komputer lebih dari 254 tersebut. Tentu tidak mungkin jika anda harus menempatkan komputer sebanyak itu dalam satu lokasi. Jika anda hanya menggunakan 30 komputer dalam satu kantor, maka ada 224 IP address yang tidak akan terpakai. Untuk mensiasati jumlah IP address yang tidak terpakai tersebut dengan jalan membagi IP network menjadi beberapa network yang lebih kecil yang disebut subnetting

fungsi subnetting antara lain sbb:

1. Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.

2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.

3. Pengelolaan yang disederhanakan.

4. Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh


Setelah mengetahui pengertian di atas, bisa kita tentukan tujuan dari subnetting ada beberapa, yaitu:

1. Membagi satu jaringan menjadi beberapa beberapa sub-jaringan atau jaringan yang lebih kecil.

2. Menempatkan suatu host apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.

3. Mengatasi masalah pada perbedaan perangkat keras (hardware) dengan topologi jaringan yang digunakan.

4. Membuat penggunaan dari IP Address menjadi lebih efisien atau efektif

MEMBUAT PERCOBAAN

1. Membuka program cisco packet tracer.

 

2. Kemudian ambil 2puluh buah PC dengan 3 kelompok, 2 buah switch, 2 buah server, 2 buah  router dan kabel untuk menhubungkan PC, switch, server dan router.

3. Selanjutnya melakukan pengaturan pada IP address, subnet mask, dan default gateway untuk setiap server dengan double klik pada server.

4. Pilih Service kemudian klik DHCP, lalu ubahlah Service menjadi On. Setelah itu isikan nilai Default Gateway, Start IP 

5. Lalu mengisi nilai pada FastEthernet pada router.

6. Selanjutnya aturlah IP configuration pada PC ubah menjadi DHCP.

7. Agar dapat mengetahui apakah jaringannya sudah terhubung, kita dapat menggunakan ikon yang berbentuk surat yang terletak di sebelah kanan lembar kerja, kemudian klik router dengan server 0 serta router dengan server 1. Apabila jaringannya sudah terhubung maka akan muncul pemberitahuan di bawah dengan tulisan Succesful.


sekian dari post saya hari ini.

vote dan resteem bila saudara suka dengan post saya.

bila ada kurang saya mohon maaf....

@ikhsan18


Sort:  

Well, very insteresting!

thank you very much @xenitron

Mantap @ikhsan18
Semangat Terus untuk Menulis dan Berkarya :)

terimakasi banyak @xenitron

nice informasinya

thank you very much @willyfavindy

Sangat bermanfaat

terimakasi banyak @muzammil

Saya suka postingan ini...Mari kita saling share...