Mempromosikan steemit selawit ini tampaknya cukup gencar dilakukan oleh para steemian. Hal tersebut bisa kita lihat pada banyaknya jumlah postingan #introducemyself yang tayang di steemit setiap harinya. Tulisan perkenalan ini di steemit menjadi sebuah tata krama bagi pendatang baru meski tak ada kewajiban atasnya. Tidak seperti papan pengumuman 1X24 JAM TAMU WAJIB LAPOR yang dipacak pada tiap-tiap mulut lorong itu. Sekali lagi, hanya soal good habits sahaja.
Semangat para steemian dalam mempromosikan steemit ini selayaknya kita apresiasi. Namun, tentunya harus dilihat-lihat juga siapa orang yang sedang diajak tersebut. Sebab menurut saya iklim perputaran informasi di steemit ini cukup baik. Dan sudah tentu, kita tidak ingin iklim yang kondusif ini dirusak oleh warganet ngehe yang. . . ah, sudahlah. Saya tidak mau nambah-nambahin dosa bicarain mereka.
Terus terang saya sedang emosi. Sudah dua hari ini, saya kembali membuka akun Facebook saya yang sudah cukup lama saya abaikan. Pasalnya sebuah pemberitahuan masuk ke gawai dan pemberitahuan itu cukup menarik perhatian saya. Usai memeriksa pemberitahuan tersebut sebentar, saya iseng menekan tombol beranda. Dan terhamparlah dihadapan saya sebuah... Apa ya namanya? Yang jelas saat itu rasanya seperti masuk ke dalam warkop dimana semua orang berdebat, menggosip, tertawa, menangis, atau sedang pacaran dan semuanya dilakukan dengan suara sebesar-besarnya. Sebuah kebisingan visual yang amat maha sangat luar biasa dahsyat! Wow!
Masalah air PDAM yang mampet, debat kusir hymne Aceh, Pilkada Aceh Selatan, hingga curhatan soal kekasih memang mendominasi time line dan membuat mata pedih. Tapi itu tidak seberapa dibanding topik: Banjir Jakarta! "Halloooo?" Ya? Ada yang bisa saya bantu? "Otaknya Ada??"
Apa urusannya teungku-teungku dan cut nyak sekalian sama banjir disana? Sama gabener dan wakilnya, Sama pasar yang semrawut, Stasiun yang acaka-acakan, apa? Apa hubungannya? Situ KTP Jakarta?
Saya heran apa sih maksudnya para warganet itu mau ikut-ikutan ngebahas masalah yang jika di ibaratkan seperti gajah diseberang lautan itu? Sementara semut merah sudah bersarang dan sedang melumat biji mata kita. Bukankah dunia ini sudah benar-benar hampir gila?
Astagfirullah, kok saya jadi marah-marah disini ya? papma! Tapi sudahlah, saya cuma mau bilang sebelum mempromosikan steemit kepada seorang kawan, ada baiknya periksa dulu latar belakangnya sebagai warganet. Rekam jejaknya bersosial media. Jika ternyata blio itu seiring sejalan serasa sepenanggungan dengan warganet teman-teman Facebook saya tadi, maka ada baiknya niat baik itu diurungkan saja.
Bukan apa-apa, saya takut nantinya mereka jadi ramai-ramai pindah kesini.
"Woi, steemit jam segini lagi sepi, pembahasannya kita lanjutin kesana aja. Anjing, aku ga terima kau bilang Jakarta tambah hancur!"
Thank you for Using #promo-steem tag, Promote steemit by inviting your friends and your family!
Congratulations @artjeh! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes
Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
This post has received a 0.24 % upvote from @drotto thanks to: @banjo.