Drink Coffee and Promo Steem, desain oleh @beladro.
Seperti biasa, setiap hari selama 6 bulan terakhir ini rutinitas saya adalah mengelola dan mengontrol jalannya sebuah kedai kopi yang saya rintis di tower Herbras, Apartemen Kalibata City.
Kedai tersebut saya beri nama Cangkir Sembilan. Kedai kopi ini memiliki konsep sebagai wadah dan tempat berkumpul komunitas dari berbagai kalangan dan jaringan yang selama bertahun-tahun ini saya jalin. Basis jaringan saya adalah warga Aceh dan NU (Nahdlatul Ulama) di Jakarta. Kebetulan sebagai orang Aceh, saya memiliki relasi yang banyak dengan teman-teman Aceh yang berada di Jakarta, dan sebagai orang NU, saya juga akrab dan terlibat dengan beberapa perkumpulan dan organisasi yang terkait dengan NU. Angka “sembilan” dalam brand “Cangkir Sembilan” sejatinya tak lepas dari kecintaan saya kepada NU, yang mana memiliki logo bola dunia yang dikelilingi sembilan bintang. Disamping itu, profesi sebagai desainer grafis juga mendekatkan saya dengan komunitas-komunitas kreatif di Jakarta. Maka tak heran bila di Cangkir Sembilan pelanggan yang datang mayoritas adalah dari kalangan warga Aceh, NU dan komunitas kreatif. Dan karena konsepnya komunitas, di Cangkir Sembilan sangat mudah terjalin pertemanan antar pengunjung dari latar belakang yang berbeda tersebut, hingga akhirnya melahirkan komunitas “Cangkir Sembilan Syndicate”.
Kawan-kawan dari komunitas NU yang kerab mengunjungi Cangkir Sembilan.
Keakraban yang menjadi roh di kedai kopi saya inilah yang kemudian membuat isu apa saja yang sedang hits cepat sekali berkembang dan menjadi bahan diskusi sesama pengunjung. Dan salah satu yang sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini adalah Steemit. Hal ini tidak lepas dengan acara Meetup perdana Komunitas Steemit (KSI) chapter Jakarta dan Komunitas Steemit Budaya yang terselenggara di Cangkir Sembilan 24 Maret 2018. Kegiatan yang dirintis oleh @musmail @willyana dan @apilopoly dengan menghadirkan @razack-pulo dan @ayijufridar ini telah membuat komunitas Cangkir Sembilan Syndicate dan beberapa pengunjung yang rutin ngopi di Cangkir Sembilan ketularan virus Steemit.
First Meetup KSI Chapter Jakarta, 24 Maret 2018.
Kemarin malam saat saya datang mengontrol kedai sekalian mau nonton Arsenal vs Southampton (alhamdulillah Arsenal menang), saya bertemu dengan Farhan bersama Ayah dan seorang temannya. Mereka sedang asyik membuka laptop dan sedang mengobrol dengan beberapa pelanggan termasuk @zaimrofiqi. Fahran dan Ayahnya memang pelanggan tetap, mereka kalau nongkrong cukup lama karena sekalian berbisnis saham melalui internet. Dan selain sama-sama berasal dari Aceh, mereka juga salah satu penggan pertama yang setia. Lalu kami saling sapa dan melempar canda.
Saya, Ayah Farhan, Farhan dan temannya.
Tiba-tiba pembicaraan beralih ke Steemit, dan Farhan serta ayah dan temannya sangat antusias ingin tahu lebih jauh tentang Steemit. Saya lalu dengan bergaya ala korator senior menjelaskan kepada mereka bahwa Steemit adalah jaringan sosial yang berbasis blockchain yang berbeda dengan sistem data yang digunakan media sosial seperti Facebook dan Twitter di mana semua data tersentralisasi di dalam sebuah server yang saat ini mulai menjadi masalah terkait penggunaan data pengguna oleh pemilik media sosial. Sedangkan blockchain dirancang dengan skema desentralisasi, data tidak bertumpuk di sebuah server saja, membuat sistem ini lebih transparan dan lebih efisien. “Nah, dengan sistem berbasis blockchain dan memadukannya dengan teknologi mata uang digital, lahirlah Steemit yang memberikan reward kepada penggunanya dalam bentuk SBD atau Steem Dollar, mata uang digital Steemit, yang nanti bisa ditukar ke dolar atau rupiah. Reward bisa diperoleh apabila konten yang kita posting di Steemit disukai atau di-upvote oleh para pengguna Steemit lain. Dan nilai SBD yang kita dapat tergantung dari kekuatan Steem yang memberikan upvote, dan sebagai pengguna pemula, harus berjuang untuk memperkuat steem power kita dengan cara istiqamah melakukan posting tulisan atau karya-karya dalam bentuk grafis, foto atau video dan aktif membangun pertemanan dengan pengguna lain dengan cara saling berkomentar di setiap postingan yang kita sukai. Supaya lebih gampang mending kita langsung praktek saja dengan mulai buat akun baru, ok?!”, begitu kira-kira penjelasan saya persingkat kepada mereka, karena saat itu Arsenal sedang ketinggalan 0-1, jadi konsentrasi saya terpecah ☺.
Farhan dan temannya mulai membuka website Steemit.
Mempelajari formulir registrasi Steemit.
Lalu Farhan menjawab; "ok", dan mulai membuka website Steemit langsung melakukan registrasi. Proses registrasi akun Steemit juga diikuti oleh teman yang berada di hadapannya. Sedangkan Ayah Farhan memilih untuk membuat akun kalau sudah di rumah saja.
Setelah mengisi formulir registrasi, tak lama kemudian Farhan sudah mendapatkan SMS kode dari Steemit untuk mendapatkan email konfirmasi. Sambil menunggu email, saya kembali bisa konsentrasi nonton Arsenal, dan tak lama kemudian Welbeck mencetak gol kemenangan Arsenal. Jelang akhir pertandingan Farhan sudah mendapatkan email konfirmasi, lalu ia meng-klik email tersebut dan muncul halaman konfirmasi di Steemit.
Farham mulai mendaftar di Steemit.
Teman Farhan juga ikut mendaftar di Steemit.
Dengan gembira Farhan menunjukkan bahwa ia sudah mendapat SMS kode dari Steemit.
“Sekarang tinggal tunggu email password, tunggu saja dalam 1-7 hari, nanti kalau password sudah ada, saya bantu bagaimana cara ber-Steemit yang baik dan benar”, ungkap saya "sok pintar" menutup proses merekrut steemian baru di Cangkir Sembilan (Semoga yang saya sampaikan tentang Steemit benar adanya dan para kurator dan ambassador @aiqabrago @levycore @rismanrahman @marissa.lubis @bahagia-arbi @razack-pulo @ayijufridar @dokter-purnama cs. tidak memarahi saya). Lalu saya melanjutkan aktivitas saya dengan bermain gaplek bersama kawan-kawan komunitas “Cangkir Sembilan Syndicate”. Praaak!!! Balak enam @jkfarza mati!
ENGLISH VERSION
Drink Coffee and Promo Steem, design by @ beladro.
As always, everyday for the last 6 months my routine is to manage and control the way a coffee shop I have established in Herbras tower, Kalibata City Apartment.
I named the Cangkir Sembilan. This coffee shop has a concept as a container and a gathering place of communities from various circles and networks that for years I intertwine. My network base is Acehnese and NU (Nahdlatul Ulama) people in Jakarta. Incidentally as an Acehnese, I have a lot of relationships with my Aceh friends who are in Jakarta, and as NU people, I am also familiar and involved with NU-related associations and organizations. The word "Sembilan" (Nine) in the "Cangkir Sembilan" brand can not be separated from my love for NU, which has a globe logo surrounded by nine stars. In addition, the profession as a graphic designer also brought me closer to the creative communities in Jakarta. So no wonder when the Cangkir Sembilan customers who come the majority are from among Acehnese, NU and creative community. And because the concept of community, in Cangkir Sembilan very easy to establish friendships between visitors from different backgrounds, until finally gave birth to community "Cangkir Sembilan Syndicate".
Friends of the NU community who visit the Cangkir Sembilan.
The intimacy that became the spirit in my coffee shop is what then makes the issue of what is hits fast developing and become the discussion of fellow visitors. And the one that's being talked about lately is Steemit. This is not separated from the first Community Steemit Meetup (KSI) chapter Jakarta and Community Culture Steemit held in Cangkir Sembilan, March 24, 2018. Activities initiated by @musmail @willyana and @apilopoly by presenting @razack-pulo and @ayijufridar has been making the Cangkir Sembilan Syndicate community and some of the regular diners in the Cangkir Sembilan steam virus.
First Meetup KSI Chapter Jakarta, March 24, 2018.
Last night when I came to control the store all I wanted to watch Arsenal vs Southampton (alhamdulillah Arsenal won), I met Farhan with his Dad and a friend. They are busy opening the laptop and are chatting with several customers including @zaimrofiq. Fahran and his father are regular customers, they hang around long enough because all of them share the internet business. And besides coming from Aceh, they are also one of the first faithful customers. Then we greeted each other and threw jokes.
Me, Farhan's Father, Farhan and his friend.
Suddenly the conversation turned to Steemit, and Farhan and his father and friends were eager to know more about Steemit. I then in the style of a senior corator explained to them that Steemit is a blockchain-based social network that is different from data systems used by social media like Facebook and Twitter where all data is centralized on a server that is currently starting to become a problem with user data usage by the owner of social media. While blockchain is designed with a decentralized scheme, data does not accumulate on a single server, making the system more transparent and more efficient. "Well, with the blockchain-based system and integrating it with digital currency technology, it was born that Steemit gave rewards to its users in the form of SBD or Steem Dollar, Steemit's digital currency, which could later be exchanged for dollars or rupiahs. Rewards can be obtained if the content we post on Steemit is favored or upgraded by other Steemit users. And the value of SBD that we can depend on the power of Steem that gives upvote, and as a novice user, must struggle to strengthen our steam power by consistent doing post or works in the form of graphics, photos or videos and actively build friendship with other users by mutually commenting on each post that we like. To make it easier to just direct our practice by just starting a new account, ok?! ", so roughly explanation I shortened to them, because at that time Arsenal was lost 0-1, so my concentration split ☺.
Farhan and his friend started to open the Steemit website.
Learn the Steemit registration form.
Then Farhan replied; "ok", and started to open the website Steemit directly register. Steemit account registration process is also followed by friends who are in front of him. Farhan's father chose to create an account when he was home.
After filling out the registration form, soon Farhan had received the SMS code from Steemit to get a confirmation email. While waiting for an email, I returned to concentration watching Arsenal, and soon Welbeck scored the winner Arsenal. Near the end of the game Farhan already get a confirmation email, then he clicked the email and a confirmation page appears in Steemit.
Farham starts enrolling in Steemit.
Farhan's friend also enrolls in Steemit.
Excited Farhan indicates that he has got the SMS code from Steemit.
"Now just wait for the email password, just wait in 1-7 days, later if the password already exists, I help how to make good and true Steemit", I said ending the process of recruiting new steemian in Cangkir Sembilan. Then I continued my activities by playing gaplek (domino) with my friends "Cangkir Sembilan Syndicate" community. Praaak!!! Domino stones hit the table!
Ini program promo yang keren. Sambil ngopi bisa pos Steemit. Aku suka komunitas Cangkir Sembilan yang guyub dan jenaka ini. Mari serbu kafe ini :)
Sangat seru pastinya bang@blogiwank
Thanks @beladro for doing @promo-steem and I hope you always do the promo-steem and we as @steem-ambassador will see your other activities when doing #promo-steem.
Congrats you have got three votes from @steem-ambassador and this post will be reviewed by @steem-ambassador account.
Thank you very much, hopefully Jakarta will become the largest user city of Steemit in Indonesia :)
Yup.. Let's Do it :)
@dilimunanzar selalu asyik tulisan tuan @beladro
He he he, Yup.. I see.. He is the maestro of :)
Sambil menulis ditemani kopi arabika nikmat banget, cangkir sembilan tempat tongkrongan asik, seperti nama kopi spesial menu di c9, kopi melawan lupa, selalu membuat para pelanggan nya membangun kesan bahagia sambil menikmati kopi santai nya,
Sekarang satu persatu pelanggan akan beralih menjadi steemian, itu merupakan semua harapan kita Amin
Mari, mari bersteemit ria @bennpoelem
Wow ...smart strategi
Ajaran para pujangga; sambil mwnyelam minum air :)
Sebuah Gerakan massif dalam mempromosikan steemit untuk para pelanggan kedai . Langkah bagus 👍🏼
Dibutuh gerakan dan kampanye yang massif, bombastis dan revolusioner bro, agar gak sering berdiri saat gaplek :)
Jitu dan mengena ya bang @jkfarza
Sip
Mantap banget! Terus semangat dan sukses yah... Secangkir kopi steemit nanti jadinya kedai kopimu hahaha... Ntar kalau ke kalibata saya mampir yah! Lumayan, kopi gratis kan? Wkwkwk...
Siaaap! Ditunggu kedatangannya tante @mariska.lubis, betah banget sih di Bandung :)
Sudah berhasil pikat hati @mariska.lubos berkunjung ke cangkir sembilan asyik banget @beladro
Thanks @beladro introduce steemit to the people around you and i'm sure this is a post that will get a gift from @steem-ambassador. We @steem-ambassador will see your activity in doing other @prom-steem.
I hope you can also spread affection to others in Tag #promo-steem :)
Thx you @starlost, Steemit will be as good as the smell of gayo coffee in Cangkir Sembilan ;)
Sangat menarik pemaparan @beladro ya bang @starlost
Sang secangkir kopi cangkir9, ka menyaingi harga steem.
Hoka kah gadeh that abeh meukawen? :). Jeut jep kupi ngen steem di Cangkir Sembilan ;)
Hehehe..
Pajoh bu padup SBD?
Mal, steem kee udh 8 tuh, power up dulu, habis itu vote foto kapal jelekku ya
Jiaaah,, maksa kali wak
Bukan maksa, tapi biar bermanfaat 🤣
Tuh udh aku tukar 3 dlu hehe
@steem-ambassador please come here to my page ;)
@beladro lagi-lagi dikau punya cara unik membuat steemit lebih akrab tahniah
Terimakasih brother
Suatu saat ke Jakarta, mau ah main ke cangkir sembilan,.. Wait for me.. :)
We will wait for you, dokter :)