Merayu Dosen Gaul @linafarsia Menggunakan Steemit

Dear Steemian Friends
Steemit saat ini tidak hanya mencari “mangsa” pada kalangan anak muda atau seseorang yang suka menulis saja, namun kalangan akademisi pun saat ini sudah banyak yang tertarik menggunakan steemit. Alasannya pun beragam, mulai dari ingin mencari dan berbagi informasi, sampai pada alasan biar tidak ketinggalan jaman dan tidak cepat “pikun”.

Kali ini saya ingin bercerita tentang Ibu dosen gaul yang kesehariannya mengajarkan Bahasa Inggris di salah satu Universitas di Banda Aceh. Ibu dosen gaul ini sebenarnya sudah beberapa bulan mempunyai akun steemit, namun sangat butuh waktu untuk meluluhkan hati beliau untuk akhirnya menulis di steemit, walaupun baru tahap perkenalan. Nah dengan memakai akun bernama @linafarsia, nantinya beliau akan memberikan tips-tips dan motivasi tentang bagaimana cara mendaftar beasiswa dan naik turunnya emosi kita ketika berjuang memperoleh beasiswa.

Bu dosen yang lebih nyaman dipanggil dengan sebutan kakak ini, tidak pernah pelit dalam berbagi ilmu, tinggal bagaimana caranya kita meluluhkan hati beliau agar bisa mencuri semua ilmu yang dia punya. Sering-seringlah berkomunikasi dengannya, tak perlu ditempat yang formal, ajak saja ngopi sesekali, beliau dengan senang hati akan mengabulkan ajakan kita, dan mentraktir kita (Don’t try this at home).

Perjuangan Ketika Meluluhkan Hati Bu Dosen Agar bermain Steemit
Suatu siang saya diajak ngopi dengan teman dan disitu bertemu dengan kak @linafarsia. Setelah saling mengenal, dan bertanya tentang beasiswa, karena saya tahu bahwa Kak Lina pernah mendapatkan beasiswa diluar negeri, akhirnya saya bilang ke Kak Lina daripada pengalamannya disimpan sendiri, mending dibagikan ke orang lain, disitulah saya mencetuskan steemit sebagai wadah untuk berbagi. Mungkin istilah “tak kenal maka tak sayang” itu berlaku pada Kak Lina, dan saya mencoba memperkenalkan steemit perlahan, beberapa kali pertemuan akhirnya Kak Lina bersedia untuk membuat akun steemit. Tak perlu menunggu berminggu, akun steemit tersebut telah disetujui dan beliau sah menjadi “Warga Negara” steemit.

Perjuangan saya merayu agar beliau mau menulis tidak berhenti disitu. Setelah sekian bulan, sore ini di sebuah warung kopi di Banda Aceh akhirnya beliau mau menulis dan memperkenalkan diri kepada warga steemit lainnya. Awalnya mungkin Kak Lina tidak terlalu tertarik. Setelah menulis, ya sudah ditinggalkan. Tapi saya tidak kehilangan akal, saya ajak Kak Lina untuk “membongkar” isi steemit agar kita bisa berinteraksi dengan orang lain. Ternyata dengan beberapa komentar warga steemit lainnya, akhirnya beliau seperti terhipnotis dan asik membalas satu persatu komentar warga lainnya.

Ketika Kak Lina membedah isi dalam Steemit

“Enak ya dek, kayak main Facebook juga, bisa balas-balas komen orang. Tapi disini hadiahnya bisa kita pergunakan ya?” Celetuknya.
“Ohh… iya kak, asik kan? Tapi tu nanti, kalau waktunya tidur, tidur ya kak… jangan asik balas-balas komentar orang aja”
“suka-suka kakak lah… ada palak qe?”. Lalu dia menghilang meninggalkan saya.

Salam,
@fararizky