Aku sering lupa tentang buku itu
Buku harianmu yg diam diam kau simpan dalam kamar tidurku, tepatnya aku tidak tau kapan, aku sering lupa.
Kau adalah inspirator terbaik yg pernah duduk satu meja denganku, meneguk kopi nikmat buatan tangan lelaki dipersimpangan jalan meugit ujung rimba itu.
Kopi penuh wibawa, yg selalu terjaga maruahnya.
Kita sudah jauh dari kata mesra, kerinduan menikam nikmatnya bersama, kau pergi entah kemana dunia
Aku sering lupa, untuk membaca pesan yg mungkin kau simpan dalam buku harianmu itu.
Disini, dihujung desa
Aku sering menunggu pagi tanpa puisi puisi, tanpa ilusi ilusi.
Aku sudah tidak mampu memelihara khayalan, sudah fakir pelukan, sudah mati ditelan kegelapan.
Aku sering lupa, kau sudah tiada.
To be continue...
(Yuknga:75)
Kalau berbicara puisi mungkin saya lah salah satu orang pencinta puisi pak, heehe
Terimakasih pak telah suka juga dengan puisi, dan termakasih juga telah membaca post saya
Thank you very much
Kamu luar biasa 👏
Mohon bimbingan mu sllu
Mantap adek. 👍
Hahaha iya bang
Jangan kendor semangat menulisnya kawan
Sip bro, jgn kendor juga dukungan nya bro
Good post bg
Makasih bang
Kece gila ini puisinya dek! Very like it!😆
Prosa ini kak hehehe
Makasih kak @putrianandass