Normalkah perilaku seseorang melelang keperawanannya?
Is it normal for a person's behavior to auction her virginity?
Dalam sepekan ini, publik Indonesia cukup digegerkan dengan munculnya situs yang begitu kontroversial yaitu Nikahsirri.com, hampir semua pemberitaan memberikan berita tersebut yang pemilik situs tersebut sudah diamankan pihak kepolisian. Ada lima layanan utama yang disediakan situs Nikahsirri.com, salah satu yang cukup menarik perhatian adalah layanan lelang perawan, namun secara psikologi apakah seseorang yang rela melelang perawannya bisa dikatagorikan kedalam tidak normal.
In this week, the public of Indonesia enough digegerkan with the emergence of a site that is so controversial that Nikahsirri.com, almost all the news provide the news that the site owner has been secured by the police. There are five main services provided Nikahsirri.com site, one of which is quite interesting is a virgin auction service, but psychologically whether someone is willing to auction the virgin can be categorized into abnormal.
Cara yang dipergunakan dalam situs tersebut tidak ubahnya dengan prostitusi yang menyalahi normal, namun dikemas dengan cara lain. Salah satu psikolog klinis Pingkan Cynthia Belinda S.Psi, M.Psi, berpandangan bahwa, ada dua faktor yang melatarbelakangi seseorang berinisiatif untuk menjual atau melelang perawannya, yaitu faktor individu atau faktor kedua orang tua. Dari sudut pandang psikologi sendiri, perlu ada kejelasan kasusnya terlebih dahulu, apakah si yang bersangkutan sendiri ingin menjual perawannya, atau memang karena inisiatif orang lain atau orang tua si perawan tersebut.
The way in which the site is used is not unlike normal prostitution, but packaged in other ways. One of the clinical psychologists Pingkan Cynthia Belinda S. Psi, M. Psi, holds that, there are two factors behind a person initiative to sell or auction the virgin, the individual factors or factors of both parents. From the standpoint of psychology itself, there should be clarity of the case first, whether the concerned himself wants to sell his virgin, or indeed because the initiative of another person or parent of the virgin.
Dalam kasus tersebut, kedua faktor yang menyebabkan si perawan berani menjual keperawanannya tidak bisa disebut kedalam prilaku yang norma. Hal ini dikarenakan jelas psikolog klinis tersebut, secara definisi “normal” adalah sebagai deviasi rata-rata dan secara umum berdasarkan pengamatan, mayoritas dari perawan tidak akan menjual keperawanannya. Dari inilah seseorang yang menjual keperawanannya itu bisa dikatan tidak normal dan prilaku menginisiasi yang dilakukan keluarga atau orang lain untuk melelang perawannya juga bisa dikatakan tidak normal. Definisi normal yang dimaksud adalah, sesuatu prilaku yang dilakukan orang kebanyakan, sementara inisiatif melelang perawan kebanyakan orang tidak memilikinya, maka dari itu, ini disebut dengan prilaku tersebut bisa dikatakan tidak normal.
In that case, the two factors that cause the virgin to sell her virginity can not be called into the norm's behavior. This is because clearly the clinical psychologist, by definition "normal" is as a mean deviation and generally based on observations, the majority of virgins will not sell virginity. From this someone who sells her virginity can be labeled abnormal and initiating behavior that is done by family or others to auction the virgin can also be said not normal. The normal definition in question is, a behavior that most people do, while virgin auction initiatives most people do not have it, so from that, it is called the behavior can be said to be abnormal.
Hal tersebut perlu kita pahami, mengapa sampai ada seorang gadis mau untuk memelang keperawanannya. Dalam ilmu psikologi, prilaku adalah fungsi dari kepribadian, keyakinan, dan lingkungan, prilaku tersebut bisa saja muncul akibat dari adanya interaksi nilai, keyakinan, kepribadian dan juga lingkungan, psikolog klinis ini menambahkan penjelasannya, sebagai contoh, si gadis terlahir di lingkungan yang menganggap prostitusi itu hal yang biasa, atau si gadis bisa juga berasal dari keluarga yang latar ekonominya sangat kurang. Dalam kasus tersebut, prilaku tidak normal yang timbul bukan berarti si gadis atau yang melelang keperawanannya di katagorikan sebagai seseorang yang mengalami “gangguan jiwa” ini hanya prilaku tidak normal pada umumnya.
It is necessary we understand, why until there is a girl willing to auction her virginity. In psychology, behavior is a function of personality, belief, and environment, the behavior may arise from the interaction of values, beliefs, personalities and the environment, this clinical psychologist adds his explanation, for example, the girl is born in an environment that considers prostitution that's the usual thing, or the girl can also come from a family whose economic background is lacking. In such cases, the abnormal behavior that arises does not mean the girl or the auctioning of her virginity is categorized as someone who is experiencing this "mental disorder" just an abnormal behavior in general.
Namun apapun yang melantarbelakangi seseorang untuk melelang atau menjual perawannya itu adalah keputusan yang salah, masih banyak cara lain yang lebih baik untuk menyelesaikan suatu permasalahan, apapun itu, agar harkat dan martabat kaum perempuan tidak rendah.
But anything that lends someone to auction or sell the virgin is a wrong decision, there are many other better ways to solve a problem, whatever it is, so that the dignity of women is not low.
Kopi dan Air Mata
Keep calm and steem on
Salam Komunitas Steemit Indonesia
Good Post @agusdiansyah
Sip
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by agsdiansyah. arbi from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews/crimsonclad, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows and creating a social network. Please find us in the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
thanks