Perempuan tukang gosip, Ternyata...
Mendengar kata gosip, tentunya hal ini akan membayangkan tentang perempuan, kebiasan bergosip sebagian orang menyimpulkan banyak dilakukan oleh kaum hawa. Akhir ini bahkan perempuan lebih kerap disebut senang bergosip ketimbang menyukai lelaki, bagi perempuan jangan tersinggung membacanya. Akan sedikit kita kupas. Ada penilitian yang barau-baru ini mengungkapkan tentang gosip bagi perempuan.
Hearing the word gossip, of course this will imagine about women, habits of gossiping some people concluded a lot done by women. This end even women are more often called gossip happy rather than liking men, for women do not offend read it. We will peel a little. There is a study that recently revealed about gossip for women.
Penelitan baru mengungkapkan bahwa, sebagai cara menjatuhkan orang lain atau ingin mendapatkan pria, perempuan menggunakan gosip sebagai cara untuk mewujudkan makasudnya tersebut. Perempuan lebih sering atau cenderung bergosip tentang perempuan lainnya, berbeda dengan yang dilakukan lelaki, lelaki lebih mementingkan berbicara tentang hal bagai mana bisa mendapat kekayaan atau membentuk badan lebih ideal seperti lelaki lain yang sudah mapan dengan tubuh atletis, hal ini berdasarkan studi yang dimuat dala sebuah jurnal Evolutionary psychological science.
The new research reveals that, as a way of dropping others or wanting to get men, women use gossip as a way to realize their meaning. Women more often or tend to gossip about other women, in contrast to what men do, men are more concerned about talking about how to get wealth or form a more ideal body like other men who are established with athletic body, this is based on a study published in a journal Evolutionary psychological science.
Adam Davis dari University of Ottawa Kanada menjelaskan bahwa, “gosip merupakan taktik kompetisi intraseksual yang terkait dengan selera laki-laki dan perempuan yang sedang berevolusi dan keterampilan sosial yang begitu berevolusi. Dalam penelitian tersebut, peneliti mensurvey 290 siswa heteroseksual di Kanada dengan usia antara 17 tahun sampai 30 tahun dengan menggunakan tiga kuesioner. Kuesioner pertama mengukur tentang tingkat kompetitif partisipan pada anggota yang memiliki jenis kelamin yang sama, yang mengutamakan hal akses pada perhatian calon pasangan. Sedangkan koesioner lainnya mengukur tentang kemungkinan dan kecenderungan partisipan untuk bergosip terhadap orang lain, menyangkut nilai sosial gosip yang dirasakan juga membicarakan orang lain di belakang mereka di anggap tidak ada masalah.
Adam Davis of the University of Ottawa Canada explains that, "gossip is an intrasexual competition tactic associated with evolving men's and women's tastes and evolving social skills. In the study, researchers surveyed 290 heterosexual students in Canada aged 17 to 30 using three questionnaires. The first questionnaire measures the competitive level of participants in members of the same sex, who prioritize access to the attention of a potential partner. While other questionnaires measure the possibilities and trends of participants to gossip about other people, the social value of gossip is also felt to discuss other people behind them in no problem.
Hasilnya di temukan bahwa, orang yang merasa bersaing dengan lawan jenis, mereka memiliki kecenderungan lebih besar untuk bergosip. Mereka lebih nyaman untuk berolahraga dari pada melakukan hal lain. Dalam hal ini perempuan memang lebih cenderung bergosip dari pada lelaki. Dalam partisipasi mereka lebih banyak menikmati obrolan banyak dan menikmatinya lebih jauh. Perempuan memandang dengan bergosip mereka memiliki nilai sosial yang besar, yang bisa membuat mereka bisa mengumpulkan informasi lebih banyak dalam kemungkinan pesaing dalam menemukan pasangan yang mereka sukai. Temuan ini yang membuktikan gosip merupakan taktik bersaing intarseksual yang sama dengan preferensi pasangan laki-laki dan perempuan. Ini menggambarkan strategi yang dipakai seseorang dalam usaha menemukan pasangan yang sesuai.
The results found that, people who feel competing with the opposite sex, they have a greater tendency to gossip. They are more comfortable to exercise than do anything else. In this case women are more likely to gossip than men. In their participation more enjoy the many chats and enjoy it even further. Women see with gossip they have great social value, which can make them able to gather more information in the possibility of competitors in finding a partner they like. This finding that proves gossip is an intarsexual competing tactic similar to that of male and female spouses. It describes the strategy one uses in finding the right pair.
Davis menyimpulkan bahwa temuan ini menunjukkan gosip sangat berkaitan dengan persaingan menemukan pasangan bukan karena stereotip gender yang ada pada perempuan yang dalam hal ini dapat merendahkan. Sepertinya penting bagi perempuan untuk bergosip, tapi tetap dalam hal positif jangan menambahkan yang tidak penting dalam gosip-gosip cantik ya....
Davis concluded that these findings suggest that gossip is closely related to the competition of finding a partner not because of the gender stereotypes that exist in women which in this case may be degrading. It seems important for women to gossip, but still in the positive things do not add that is not important in the beautiful gossip ya ....
tapi bang ada juga cowok yg suka begosip,
trus cowok yg suka begosip di sebut apa bang 😱
Kalau cow gak begosip yang iya jadi bahan gosip
Kayak abg gtu hahahaha
Terus kan klu cow keliatan aja begosip padahal cuma ngebahas hal hal penting aja
ahh masak bang ?
klo cwok yg suka gosipin cewek apa namanya ?
🙄🙄🙄
Itu namanya koleksi, seleksi, resepsi.
Pandai pandai la adek @nindhiputri memaknainya
Salah maknai mood adek bisa pecah
Wassalam hahaha
gosip cantik itu akronimnya apa? gocan atau gotik?
Gocan aja deh kak @horazwiwik
Gotik soalnya uda ada akronimnya tu “goyang itik” si zazkia
Cocok ya 😁 kita populerkan aja...
Woke mas bro....