Praise can be likened to doping. He can make us grow spirited and excited. Especially if the praise came our loved ones. Well, life is all beautiful.
But be careful with this compliment. His name is also doping, there must be side effects. So you need to recognize "doping" this one in order to avoid the harmful side effects.
Kind of a compliment
Believe me, the praise is many manifolds. Not all praise is born of amazing achievement. There are also people praising with the intent of quip. Maybe you often experience it, just not aware because lulled with praise. Your mind is more focused on praise so you can not catch the tone of self-indulgence in it.
So, identify the following types of praise.
1. Praise pleasantries
"Well, you look so pretty..." Wim said when meeting with Indri. The sentence was spoken in a flat tone. That is, it does not show sincerity. But because Indri misunderstands it, she became get over herself. Especially so far he has a special feeling to Wim.
Usually, flattery praise is spoken without any intent. Well, just plain small talk. So not because of the advantages or achievements you have.
2. Praise rags
It's not hard to recognize this one compliment. because this praise is pronounced in excessive tones and often contrary to the actual situation. He praises you for things you do not have. Sounds redundant and even leads to vulgar. When you get here, be careful. He just wants to raise you and you have to be sensitive. Usually, this praise comes from a guy to a girl. And clever guys can wrap praise rags with subtle tones so girls do not realize it. In this praise, there is always a snare that preys on the victim.
3. Praise lick
This praise is spoken with a certain intent. For example in a prelude thrower wants to get something from the person he praises. This type of praise is always closed with the wish of the giver of praise. So, he wants to take people's attention with praise. When his desire is not achieved even though his tongue is thin, he will be angry. Surely you meet a character like this.
4. Cynical praise
Spoken with the intent of insinuating with a sentence contrary to the actual conditions. Sometimes, cynical praise is evoked to provoke fun. If that's the case, you do not need to hurt. Just smile for your friend, not seductive seductions. But if it's too cynical to sound painful, it seems like you should take action. Clarify well so that everything becomes brightly lit.
5. Sincere praise
Well, this is the praise we expect. You are said to be beautiful because you are beautiful. Or you are said to be handsome because the fact is so. This praise comes as beautiful as the original color without any intentions. Even behind you, such praise also comes by itself.
People who sincerely praise do not expect anything from praise. Want to get a response or not, will not have any effect at all because he praised it not to get a favorable response.
If often gets praise
People around us get praise for the achievements they have or because of something they have thought not always an achievement. Be careful of situations like this, because praise often makes us soar and forget ourselves. Herbs are bitter, but good for the body. The syrup is sweet, but not healthy, can invite disease.
Often getting praise makes us smug and feel the most righteous self. If it were so, we have been exposed to "side effects" of praise.
The most ideal is not dependent on praise. Being praised or bullied, you are still excited about doing something. Do not expect too much praise in pursuit of achievement. Better to devote all your energy and thoughts to what you are doing. If all works well, then praise will come by itself.
But again, do not expect too much praise. Wise people say, the praise is a soft food for the fools.
The above article has been published in the magazine Anita Cemerlang Number 560 edition 28 October - 6 November 1996.
Pujian = Doping?
Pujian memang bisa diibaratkan seperti doping. Dia bisa membuat kita bertambah semangat dan bergairah. Apalagi kalau pujian itu datang orang yang kita cintai. Wah, hidup ini rasanya serba indah.
Tapi hari-hati dengan pujian ini. Namanya juga doping, pasti ada efek sampingnya. Makanya kalian perlu mengenali “doping” yang satu ini agar bisa terhindar dari efek samping yang merugikan.
Macam pujian
Percayalah, pujian itu banyak ragamnya. Tidak semua pujian lahir dari prestasi yang mengagumkan. Ada juga orang memuji dengan maksud menyindir. Mungkin kamu sering mengalaminya, hanya saja tidak menyadari karena terbuai dengan pujian. Pikiran kamu lebih lebih terfokus pada pujian hingga tidak bisa menangkap nada menyindiri di dalamnya.
Makanya, kenali jenis-jenis pujian berikut ini.
1. Pujian basa-basi
“Wah, kamu tambah kece saja, In…” kata Wim ketika bertemu dengan Indri. Kalimat itu diucapkan dengan nada datar-datar saja. Artinya, tidak menunjukkan kesungguhan. Tapi karena Indri salah mengartikannya, dia menjadi ge-er. Apalagi selama ini dia memiliki perasaan khusus terhadap Wim.
Biasanya, pujian basa-basi diucapkan tanpa maksud apa pun. Yah, sekadar basa-basi saja. Jadi bukan karena kelebihan atau prestasi yang kamu miliki.
2. Pujian gombal
Tidak sulit mengenali pujian yang satu ini. soalnya, pujian ini diucapkan dengan nada berebihan dan sering bertolakbelakang dengan keadaan yang sebenarnya. Dia memuji kamu dalam hal-hal yang tidak kamu miliki. Kedengarannya berlebihan bahkan menjurus vulgar. Kalau sudah sampai di sini, hati-hati saja. Dia hanya ingin menggombali kamu dan kamu harus peka. Biasanya, pujian ini datang dari seorang cowok kepada cewek. Dan cowok yang pintar bisa membungkus pujian gombal dengan nada halus sehingga cewek tidak menyadarinya. Dalam pujian ini selalu ada jerat yang memangsa korban.
3. Pujian menjilat
Pujian ini diucapkan dengan maksud tertentu. Misalnya di pelontar pujian ingin mendapatkan sesuatu dari orang yang dipujinya. Ciri pujian seperti ini adalah selalu ditutup dengan maunya si pemberi pujian. Jadi, dia ingin mengambil perhatian orang dengan memuji. Ketika keinginannya tidak tercapai meski lidahnya sudah tipis, dia akan marah-marah. Pasti kamu bertemu dengan karakter seperti ini.
4. Pujian sinis
Diucapkan dengan maksud menyindir dengan kalimat yang bertolak-belakang dengan kondisi sebenarnya. Ada kalanya, pujian sinis diuapkan untuk memancing suasana lucu. Kalau yang begini, kamu tidak perlu sakit hati. Ikut saja tersenyum agar temanmu tidak keterusan menggoda. Tapi kalau sudah terlalu sinis hingga terdengar menyakitkan, sepertinya kamu mesti mengambil tindakan. Klarifikasi dengan baik sehingga semuanya menjadi terang benderang.
5. Pujian tulus
Nah, inilah pujian yang kita harapkan. Kamu dikatakan cantik, karena kamu memang cantik. Atau kamu dikatakan ganteng, karena faktanya memang demikian. Pujian ini datang seindah warna aslinya tanpa maksud apa pun. Bahkan di belakangmu, pujian seperti ini juga datang dengan sendirinya.
Orang yang tulus memuji tidak mengharapkan apa pun dari pujian. Mau mendapatkan respon atau tidak, tidak akan berpengaruh sama sekali karena ia memuji bukan untuk mendapatkan respon yang menguntungkan.
Bila sering mendapat pujian
Orang di sekitar kita mendapatkan pujian karena prestasi yang mereka miliki atau karena sesuatu yang mereka miliki meski tidak selalu sebuah prestasi. Berhati-hatilah menghadapi situasi seperti ini, karena pujian seringkali membuat kita melambung sampai lupa diri. Jamu itu pahit, tetapi baik bagi tubuh. Sirup itu manis, tetapi tidak menyehatkan, bisa mengundang penyakit.
Sering mendapatkan pujian membuat kita pongah dan merasa diri paling benar. Kalau sudah begitu, kita sudah terkena “efek samping” dari pujian.
Yang paling ideal adalah tidak tergantung dengan pujian. Dipuji atau di-bully, kamu tetap bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Jangan terlalu mengharapkan pujian dalam mengejar prestasi. Lebih baik mencurahkan seluruh tenaga dan pikiran pada apa yang sedang kamu kerjakan. Kalau semuanya berhasil dengan baik, maka pujian akan datang dengan sendirinya.
Tapi sekali lagi, jangan terlalu mengharapkan pujian. Orang bijak bilang, pujian merupakan makanan empuk bagi orang bodoh.
Artikel di atas pernah dimuat di majalah Anita Cemerlang Nomor 560 edisi 28 Oktober – 6 November 1996.
Pagi-pagi sudah dapat pencerahan dari bg @ayijufridar, mantap bg 🙌
Terima kasih @pakcamat. Jangan mau jadi camat terus. Maunya naik pangkat jadi Sekda.
Hahaha okesiap bg @ayijufridar...
Makasih bg atas dorongan dan pujian sinisnya 😂
Be careful.. you can be addicted :)
That's right Bunda @rayfa.
"Wah, bang Ayi makin muda saja!"
Kira-kira menurut abang ini tulus, menjilat, atau sindiran? Menurut saya, pujian ini masuk dalam golongan dua kategori terakhir. Hahahaha
Itu bukan pujian tulus @gulistan. Bukan pula pujian menjilat, sindiran juga bukan. Tapi, itu adalah fakta, hahahaha.
Wah bang @ayijufridar makin tampan aja?
Kalo ini pujian jenis apa bang?
Hehe
Itu fitnah @gethachan, hehehehe.
Walah abang kalo tak tampan apa dong? Hehehe
good article...
I am upvote
Thanks so much @misteryusf.
Setuju senior, pujian merupakan makanan empuk bagi orang bodoh.
Makanya, jangan goyah dengan pujian @zainalbakri, @masriadi, dan @yahqan, Bro @mukhtar.juned.
saya ndak goyah dengan pujian, saya hanya goyah dengan "semulot" kata @agustiarismail
Waduh, bg @ayijufridar makin ganteng dan cakep aja. Ini tulus lho dan memang begitu adanya. Mau lihat foto bang Ayi dulu? Ah gak berani posting di sini, takut kena marah. Hahahha
Posting dong, hehehehe. Yang pake kacamata dan baju kuning, kan? Itu foto sebelum operasi plastik @abuarkan. Posting aja. Buat tulisan dulu, postingan khusus. Judulnya, Before and After. 🤣🤣🤣🤣
Enteuk ta olah beulagak, wate ka leupie2 bacut. sep jai kenangan, hahahahaha
Nyoe neuposting nyan, leumpah jai voted @abuarkan. Ureung resteem trok sijuta Steemians.
ilon pih na wate di Sumenep. neu post atro droe neuh ile @abuarkan eeee. ta raup keuntungan bersama hahahah
Post laju, SBD dibelah... dibelah....
Pagi pagi buka post bg @ayijufridar sperti ada matahari lagi... Hehehehe
Terima kasih @shofie. Salam bahagia dan sukses selalu.
Terus yang dimaksud kak @mariska.lubis bilangkan abg ganteng, masuk kategori pujian mana?
hehe..
Itu bukan pujian tapi fakta.
Fakta yang terekayasan, hehehehe. Tapi Teteh @mariska.lubis memang pinter membuat orang menggelepargelepar tak berdaya. Hehehehe....
Terima kasih bang pencerahannya. Pagi-pagi ngopi sambil baca ini seru, bang! Okeh.
Terima kasih kembali @apilopoly. Sukses dan bahagia selalu, yaa...
Ada pepatah mengatakan bahwa pujian itu menjatuhkan. Jadi sebaiknya waspada dan menghindari yang namanya pujian walaupun terkadang itu realita atau fakta yang ada.
🤗
Macam gaya ada tu jilatannya..haha
Hehehehehe. Begitulah @zainmalik. Salam sukses.
Salam hangat bg..salam sukses juga @ayijufridar
Hati-hati terhadap pujian. Adakalanya bisa menjadi boomerang. Tetaplah rendah hati......
Benar sekali @imansembada. Kita harus tetap rendah hati, seperti jagung yang berisi padat, pasti menunduk ke bumi. Sedangkan jagung yang kosong akan menunjuk ke langit.
Biasakan saja memuji orang biar tahu juga bagaimana rasanya dipuji dan tahu jenis-jenis pujian... Lagipula kalau ingat di atas langit ada langit dan di bawah kaki pun ada surga, maka harusnya jadi biasa saja... Kalau memang ganteng dan trendy seperti bang @ayijufridar, ya biasa saja, dipuji pun sudah tahu kok. Wkwkwkk.
Hahahahahaha, memang tampak kelas Teteh @mariska.lubis dalam mengolah kata dan mengolah pujian. Awalnya serius dan berat, tapi akhirnya menghantam dengan pujian sampai menggelepar-gelepar tak berdaya.
"Jamu itu pahit, tetapi baik bagi tubuh. Sirup itu manis, tetapi tidak menyehatkan, bisa mengundang penyakit"
Suka sekali dengan kata ini bang
Semoga kita rajin minum jamu @sfa. Terutama jamu tolak angin dan jamu tolak miskin, hehehehe.
Saleum sukses dan saleum mesyen keu abg ayi.
Katrep hana meurumpok ngon @abupapasi.alachy.Saleum meusyen keu Abu. Doa keu lon bek keundo, beuh.
Wuih @ayijufridar banjir pujian. Menurutku puijian itu doping yang bagus. Sama seperti kritik sebagai alarm yang bagus. Budaya kita saja yang tak biasa dengan pujian.
Saya pikir justru budaya kita tidak ramah terhadap kritik @blogiwank. Ketika mengkritik, malah dianggap musuh. Padahal, sahabat yang baik itu bukan yang membenarkan semua perkataan kita, melainkan yang berkata benar ketika kita benar dan berkata salah ketika kita salah.
Memnag benar pujian terkadang membuat kita terbuai. Terima kasih bang Ayi sudah mengingatkan dengan tulisan ini. Semoga kita bisa memuji dengan jujur. Agar kitapun tidak termasuk orang yang munafik. Lebih baik diam jika kita tidak bisa tulus melakukan sesuatu. Itu akan lebih baik. Salam sukses bang Ayi.
Lebih baik memang ada kritikan dan masukan dalam sebuah pujian @willyana. Ada yang bilang, kalau memuji anak buah, pujilah di depan orang banyak. Tapi giliran mengkritik, kritiklah ketika ia sendiri.
dari lima pujian, hanya satu yang positif ya. pujian tulus. tapi ini sudah jarang kita temukan. yang sering kita hadapi adalah pujian basa basi.
Bang @musismail memang tambah bijak dan menyejukkan. Itu pujian tulus, lho... Hehehehe....
Mantap bg @ayijufridar selalu membawa pencerahan di postingannya👌
Terima kasih @rizalpetro. Salam bahagia dan sukses selalu.
Samasama bg @ayijufridar
Memuji ya serealitanya saja, klo bener cakep ya cakep, klo bener cantiq ya cantiq, nah, lho?#resiko jadi orang cakep/cantiq ya ga tau mana yg tulus mana yg modus ya...hehe
Kalau bilang @lusanamaya jago masak, itu muji atau nyindir, ya?
Itu serealita-realitanya ...hehe...tapi postingan hari ini tidak tentang makanan...tidak mengupas bawang, tapi mengupas Novel...Maya lagi panas (Dilan) dalam...hehe...nanti jika ada waktu senggang berkunjung ke rumah (blog) Maya ya bng Ayi yg pinter masak indomie..makasi byk2...hehe
Saya memang sering berkunjung ke berbagai gampong ketika ada waktu @lusanamaya. Tapi belakangan memang sibuk bangets dengan rahapan pemilu. Bagaimana pun, pekerjaan sebagai Komisioner tetap yang utama.
Hehe...semangat ya bng...jangan luntur ...#tarik lengan baju. gampong masih aman. 💪