ACEH TIMUR MINTA PERUSAHAAN AKOMODIR TENAGA KERJA LOKAL

in #ptmedco7 years ago (edited)

ACEH TIMUR- Gelombang protes masyarakat terhadap PT Medco E&P Malaka kembali terjadi, sebagaimana diberitakan puluhan warga di dua kecamatan di kabupaten Aceh Timur melakukan aksi protes terkait dengan serapan tenaga kerja lokal, sebelum nya juga terjadi pemukulan yang dilakukan oleh OTK terhadap warga yang ingin melamar kerja, dan rentetan kejadian lainnya yang menimpa masyarakat Aceh Timur.

Perusahaan yang berada di wilayah Aceh Timur diminta untuk memberdayakan tenaga kerja lokal, Sehingga keberadaan perusahaan memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitarnya, hal itu disampaikan oleh Ketua Cabang Lembaga Kajian Strategis Pembangunan Aceh (LEMKASPA) Kabupaten Aceh Timur, Sanusi Madli, di Idi Rayeuk, Aceh Timur, Kamis (22/2/2018).

“Seharusnya kehadiran Perusahaan perusahaan besar di Aceh Timur mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Aceh Timur, masyarakat berhak mendapatkan kesejahteraan dengan bekerja di perusahaan yang ada, hal ini penting untuk diperhatikan, sehingga kecemburuan sosial, konflik dapat dihindari,” ujar sanusi

Mengakomodir tenaga kerja lokal sangat penting, selain menyangkut kesejahteraan, juga untuk menjaga hubungan baik antara perusahaan dengan warga sekitar, “warga harus diberikan kepastian terkait lapangan pekerjaan, jangan hanya menjadi penonton saja di daerahnya sendiri, minimal 70 untuk warga daerah, 30 untuk luar daerah, terkait skil yang belum memenuhi, disini perlu peran pemerintah daerah untuk mendidik secara kursus,” ungkap sanusi

selama ini perusahaan yang berada di Aceh Timur belum cukup baik memenuhi hal tersebut. Buktinya, masih sering terjadi keluhan dari masyarakat sekitar, dia menyarankan agar pemerintah daerah membuat regulasi ketenagakerjaan.

“hal ini harus menjadi bahan evaluasi pemerintah daerah, juga penting adanya peraturan daerah yang mengatur tentang ketenagakerjaan, mengatur tentang kewajiban perusahaan untuk merekrut tenaga kerja lokal, mudah mudahan kekayaan ini dapat dinikmati secara utuh oleh masyarakat setempat,” tutup sanusiIMG-20180222-WA0097.jpg