Selamat kepada El Real telah menjadi jawara eropa untuk ke 13 kalinya dan 3 kali beruntun. Sungguh prestasi yang sulit disamai oleh klub manapun. Mungkin berpuluh-puluh tahun kemudian barulah rekor ini bisa terpecahkan.
Ronaldo dan kawan-kawan berhasil menjinakkan kegarangan si Merah malam ini. Klub Sepakbola yang telah memberikan banyak kejutan, yang telah mengalahkan klub-klub besar termasuk sang jawara lnggris. Padahal sebagian besar jagad sepakbola mendukung klub underdog liga Champions ini untuk jadi juara eropa.
The Reed tidak akan sampai ke babak puncak tanpa punggawa mereka asal Negeri Piramida yaitu Mohammad Salah, Salah bak pahlawan baru bagi
masyarakat Liverpool dan mimpi buruk untuk seluruh lawan-lawannya. Salah lah yang selama ini memberikan kontribusi paling besar atas setiap kemenangan tim. Salah membawa tim barunya ini mengalahkan juara liga Inggris dan mempermalukan Mantan Klubnya yakni As Roma. Bukti 10 golnya di liga Champion tahun ini menjadikannya salah satu pemain yang pantas mendapat gelar pemain terbaik ajang ini.
Selain menjadi idola bagi penggemar sepakbola, Salah juga menjadi panutan dan idola baru jaum muslimin dalam bidang olahraga, dia adalah pesepakbola muslim sejati, yang taat terhadap agama dan syariat islam. Sikapnya yang rendah hati menjadikannya semakin dicintai masyarakat muslim, termasuk aku. Selain mendukung Madrid, aku juga mendukung Mohammad Salah untuk menampilkan permainan terbaiknya tadi malam, aksi individunya di atas lapangan selalu aku nantikan. Aku tak peduli dicemooh karena mendukung lawan, bagiku dukungan kepada Salah adalah karena ia adalah sosok yang pantas jadi idola kaum muslimin.
Namun, ternyata Allah berkehendak lain, malam ini sinar Salah redup dan hilang seketika di babak pertama. Sebuah insiden dengan Sergio Ramos mengantarkan salah menyudahi final yang didambakannya dengan derai air mata. Entah mengapa ada kesedihan yang aku rasakan tatkala itu. Sang pangeran dari Mesir, tak dapat lagi membantu mewujudkan mimpi klub menjadi yang terbaik di Benua Biru.
Keluarnya Salah, ternyata membuat permainan Liverpool berubah total. Petaka bagi Si Merah diawali dari kecerobohan Karius sehingga Benzema bisa dengan mudah measukkan bola ke gawang. Sempat bangkit dengan gol penyama kedudukan dari Sane, namun seketika Liverpool dikejutkan dengan gol spektakuler dari Bale. Di penghujung laga, lagi, Karius membuat kesalahan fatal karena salah mengantisipasi tendangan Bale hingga masuk ke gawang sendiri.
Inilah drama dalam pertandingan sepakbola, andaikan Salah tidak mengalami insiden itu mungkin ceritanya akan lain, tapi sebagai seorang muslim pastinya ia percaya akan takdir, aku pun demikian. Semoga namamu akan semakin bersinar, Mohammad Salah.
Selamat kepada Real Madrid, klub jagoanku. Namun harus diakui malam ini kita menang dengan menyisakkan sedikit luka.
Bintaro, 27 Mei 2018
Penulis: Jaja Suhana
Sumber foto harus disebutkan jika bukan foto sendiri @jajasuhana.
Siap Mbak Wily. Makasih banyak atas informasinya.