“cinta monyet adalah cinta yang sementara, Sesaat tetapi memikat. Begitu besar di awal, tetapi mudah memudar ke sananya.” (hal. 24) Penggalan kalimat yang saya temukan dalam buku ini dan sangat menarik.
Buku ini bercerita tentang remaja yang memiliki kisah-kisah lucu tentang percintaan seorang lelaki pada saat remaja. Bahkan ada kisah mengharukan, dan memalukan juga dibuku ini. Buku yang diangkat dari kisah nyata sipenulis karena kisah percintaannya dianggap istimewa sehingga ia menulis buku ini. Kalo dilihat dari judul buku ini yaitu “Date Note” yang berisi catatan tentang kisah lucu dan konyol dalam menanggapi cinta impiannya. Seperti catatan pengalaman tentang kisah cinta Haris saat remaja.
Awal cerita di buku ini menceritakan kisah tentang cinta monyet. Cinta monyet sangat identik dengan cerita cinta masa remaja yang masih lucu, lugu dan biasanya akan menjadi bahan bercandaan teman-temannya, candaan tersebut terbawa hingga meranjak dewasa. Seperti kisah si penulis ini, Haris saat masih duduk dibangku kelas 6 SD sudah merasakan cinta monyet. Layaknya orang jatuh cinta saat itu haris selalu bermimpi-mimpi dengan Astrid yang merupakan teman sekolahnya tersebut. Haris selalu mencari perhatiian Astrid untuk membuatnya terkesan. Walaupun mereka masih sekolah tetapi mereka sudah mencoba menyukai lawan jenis.
Dalam buku ini diceritakan, kisah percintaan atau kisah cinta monyet Haris tidak berujung dengan kebahagiaan melainkan harus merelakan cintanya untuk pergi. Tetapi dalam buku ini kita bisa mendapatkan pesan moral yang dapat mencerahkan anak-anak remaja sekarang atau kids jaman now. “Cinta monyet adalah cinta yang sementara, sesaat, tetapi memikat. Begitu besar di awal, tetapi mudah memudar ke sananya.” Menurut Haris yang berada di halaman 24.
Dalam cerita Haris, ia selalu menyelipkan pesan moral dalam cerita akhir kisah-kisahnya. Sebetulnya banyak kisah yang diangkat dan diceritakan pada buku ini, terutama kish-kisah cinta yang bertepuk sebelah tangan. Ada istilah khusus tentang kisah ini, sebutannya Cybersetan. Pasti kita penasaran kenapa disebut dengan itu. Jika diceritakan tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan maka tak akan jauh-jauh dari yang namanya kesedihannya. Banyak yang merasakan apa bila mereka membaca kisah Haris ini. Siapa yang mau merasakan cintnya cuma bertepuk sebelah tangan. Pasti sangat menyedihkan kan kalo kita merasakannya, tetapi di buku ini, Haris membuat ceritanya itu lucu dan jenaka bahkan sampai terharu. Karna ia tidak mau pembacanya terlalu larut dalam kesedihan saja tetapi ada unsur-unsur lainnya. Masih banyak kisah-kisahnya yang ditulis dalam buku ini seperti kisah PDKT sama cewek, ditolak gebetan, sampe cerita memalukan bersama mantan pacar. Kisah cinta Haris dimulai menjadi pengagum rahasia Cinderella, galau karena CLBK berkali-kali, gak serius menjalin LDR, hingga nekat membuat surat untuk Istri di masa depan.
Untuk mendukung cerita-ceritanya, Haris menggunakan Ilustrasi yang diselipkan di ceritanya. Ilustrasi ini mendukung cerita-ceritanya terutama pada kisah-kisah lucunya jadi para pembaca bisa membayangkan suasana saat itu dan tidak cepat bosan saat dibaca. Walaupun kisah cintanya sangat mengharukan, Haris tetap menceritakan kisah-kisahnya dengan lengkap karena, lewat buku ini ia dapat menceritakannya kisahnya.
Kelebihan buku ini dalam segi penulisannya tidak ada pengulangan kata, menggunakan kalimat baik dan benar sesuai ketentuan EYD sehingga banyak yang mengerti dan paham. Serta Ilustrasi-ilustrasi yang digunakan dalam buku ini sangat membuat kita para pembaca tidak cepat bosan dan ada jeda waktu membacakannya.
Buku ini sangat saya recomed untuk pembaca yang ingin dihibur oleh cerita-cerita lucu, dan kisah inspiratif. Apa lagi buat “Kids Jaman Now” yang selalu dilanda ke galauan, buku ini cocok untuk mereka. Sebetulnya buku ini cerita tentang perjuangan Haris untuk memiliki cinta yang abadi.
Judul Buku :Date Note : Memoar Korban Cinta Bertepuk Sebelah
Penulis : Haris Firmansyah
Penerbit : Bintang Belia
Tahun Terbit : 2012
Tebal Buku : 180 hlm
ISBN : 978-602-93-9709-3