Siapa yang tak kenal Sabang. Kota tua pelabuhan, terkenal sejak zaman Belanda. Punya segudang lokasi wisata yang indah. Di balik keindahan pesona wisata, Sabang pun punya persoalan dengan malaria.
Itu cerita dulu. Iya, mungkin dulu banyak orang takut ke Sabang karena malaria. Tapi kini Sabang telah berbenah. Berbenah dengan fasilitas pendukung untuk wisata, dan bersiap dengan penanganan malaria.
Foto:walikota Sabang menandatangani komitmen pengendalian kasus malaria.
Tak heran, bila kita sering melihat dan mendengar berbagai event internasional dan nasional diselenggarakan di Sabang. Event besar beberapa waktu lalu membuktikan Sabang siap menerima wisatanya.
Jadi, anda tidak perlu khawatir ke Sabang. Untuk urusan malaria, dinas kesehatan kota Sabang memiliki "pasukan khusus malaria". Mereka diberi nama juru malaria lingkungan (JML). Sebagian besar ibu-ibu rumah tangga, namun ada juga remaja yang senang bekerja sebagai kader masyarakat.
![image](
Foto: para JML sedang meneliti jenis jentik anopheles di daerah Sabang.
"Pasukan khusus malaria" ini akan siap siaga bila ada warga Sabang dan wisatawan demam. Dengan cepat dan terampil mereka akan mengambil dan memeriksa sampel darah penderita yang demam. Ini penting dilakukan agar tidak terjadi penularan malaria di kota Sabang.
Juru malaria lingkungan juga melakukan pemeriksaan jentik. Memberikan penyadaran bagi warga agar menjaga kebersihan lingkungan. Hanya dengan semangat kerelawanan, para JML bekerja siang dan malam.
Soal wisata, Sabang sangat nyaman bagi wisatawan. Pesona alam yang indah, masyarakat yang ramah, menambah daya tarik wisatawan.
Mari ke Sabang. Nikmati alam dan keramahan. Jangan khawatir malaria. Bila demam, segera ke puskesmas atau petugas kesehatan.
Salam,
Relawan malaria
tkansk fir your voting