.jpg)
Pada postingan kali ini, saya akan mencoba berbagi mengenai apa itu tujuan dari belajar. Yang tentunya semua orang dalam melakukan sesuatu pasti ada suatu hal yang ingin di raih termasuk dalam proses belajar.
Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna penciptaannya. Ada kelebihan tertentu pada manusia yang pada makhluk lainnya tidak terdapat kelebihan tersebut. Dimana manusia di lengkapi dengan akal pikiran yang senantiasa dalam menjalani kehidupan sangatlah berperan.
Dalam kehidupan, adanya akal pikiran tersebut, tentu belum bisa bermanfaat jika tidak ada suatu pembelajaran. Oleh karena itu manusia di tuntut untuk senantiasa mengikuti proses yaitu belajar.
Namun mengenai tujuan dari belajar mesti di pastikan lurus dan sesuai dengan apa seharusnya.
Setiap orang pasti belajar, tapi apakah tujuan dari setiap individu dalam belajar?
Hal ini perlu di pertanyakan. Karena apa yang di lakukan sekarang berkesinambungan dengan masa yang akan datang.
Pada diri manusia terdapat kemampuan untuk dapat mengembangkan potensi yang ada. Kamampuan itu akan bertambah seiring banyaknya pengalaman yang di dapat. Dan belajar meruapakan proses yang harus di lalui manusia dalam mencari pengalaman untuk terus bertahan hidup.
"Belajar adalah proses perubahan tingkah laku diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya".(Burton (1984) dalam siregar (2014: 4))
Belajar Untuk Hidup?
Terinspirasi dari kata-kata seorang dosen, Insan Abbas namanya. Beliau adalah salah satu dosen yang mengajar di Universitas Malikussaleh. Dan juga Bapak Insan Abbas merupakan salah satu alumni Universitas Al Azhar, Mesir, Cairo. Beliau mengatakan bahwa:
"Tujuan dari belajar haruslah sejak dini diketahui. Seorang pelajar semestinya tidak menitik fokuskan pada satu tujuan saja dan besar harapan agar mencapainya. Ini supaya terhindar dari kecewa karena kegagalan terhadap pencapaian, tidak sesuai dengan apa yang di impikan. Seyogyanya, tujuan dari belajar adalah untuk hidup".
Dari ungkapan ini berarti bahwa setiap orang, dalam belajar tidaklah harus mengambil langkah dengan hanya fokus pada satu disiplin keilmuan dengan mengabaikan keilmuan yang lainnya. Karena dalam hidup ini, tentu di isi dengan berbagai masalah kehidupan. Jalan keluar dari setiap permasalahan dapat di ambil dengan adanya pemikiran dengan latar belakang keilmuan. Dan yang harus di ingat, masalah yang di alami manusia tentu beragam, dan itu tidak pasti sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Dengan itu, masalah tersebut bisa dijadikan tolak ukur manusia dalam memertahankan kehidupannya. Sanggup atau tidak ia bersaing, mampu atau tidak ia keluar dari masalah tersebut. Oleh karena itu, disinilah perannya ilmu, ia memberi solusi kepada manusia, apa yang menjadi masalahnya pasti ada jalan keluarnya. Dengan ilmu, sesulit apapun permasalahannya, tetap ada solusinya. Karena, tidak ada racun tanpa penawarnya, tidak ada penyakit tanpa obatnya. Begitulah gambarannya.
.jpg)
Sumber: google
Bayangkan saja, jika kesehariaan kita dalam belajar hanya fokus pada suatu topik/disiplin kelimuan saja. Kita hanya ingin itu saja yang mengisi memory kepala kita sedangkan yang lainnya di abaikan. Maka apa yang terjadi? Jawabannya, jika hadir suatu masalah di luar dari apa yang telah kita pelajari, maka bingung dalam menghadirkan solusinya, karena pengetahuan kita sebatas saja.
Benar memang bahwa tidak ada yang namanya manusia super, yang mampu mengingat dan memahami semua hal. Tetapi usaha untuk memaksimalkan penggunaan akal pikiran haruslah di pertimbangkan. Mungkinkah akal yang begitu luas hanya dihabiskan pemikirannya hanya pada satu hal saja. Tentu itu tidaklah bijaksan jika di lakukan. Menyia-nyiakan akal yang ada sebagai pemberian sang Yang Maha Kuasa.
Jadi, maksud atau tujuan belajar adalah untuk hidup. Disini juga berarti bahwa belajar itu bertujuan mempermudah kita sebagai manusia yang berkal untuk menjalani kehidupan.
Belajar untuk mudah dalam hidup, tidak belajar susah hidup.
Iya, betul sekali. Sungguh di sayangkan memang, sesuatu yang di miliki tidak difungsikan dengan bijak.
Kamu telah melakukannya sodara ku, salut dengan isi kandungan bahan bacaan ini, Btw aku baru tau pak isan alumni cairo 😀😀
Iya @sadramunawar, tentunya kamu mengikuti proses itu semua. Iya, pak insan skilas di lihat memang tidak nampakcaironya , karena covernya sangat menutupi isinya, tapi isinya jangan di ragukan asli mesir.