KEUMALA.nama kecamatan di Kabupaten Pidie, Aceh. Nama Keumala sering dipakai sebagai nama belakang oleh tokoh Aceh yang berasal dari sini. Misalnya, Tuanku Raja Keumala. Hingga keturunannya sekarang, nama belakang Keumala masih dipakai.
Saya belum menelusuri, apakah nama laksamana perang perempuan pertama Kesultanan Aceh, Laksamana Keumala Hayati juga diambil dari daerah Keumala.
Saya kira juga tidak salah. Apalagi Keumala pernah menjadi ibukota Kesultanan Aceh terakhir selama 20 tahun pada 1873-1903 M. Saat itu Kutaraja dan Indrapuri telah berhasil ditaklukkan oleh Belanda. Kelak, Keumala ditaklukkan juga setelah sultan Aceh terakhir ditangkap di pedalaman Pidie.
Namun, pernahkah anda bertanya, dari mana asal-usul nama Keumala? Hingga disematkan di sebuah wilayah di Kabupaten Pidie. Ternyata, nama Keumala diambil dari sebuah kolam yang memantulkan cahaya.
Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke Masjid Raya Keumala, di Desa Jijiem, Keumala, Pidie, Aceh. Jam menunjukkan pukul 09:35 WIB. Kedatangan saya ke sana bukan melaksanakan salat. Melainkan karena saya ingin mandi sambil berendam dan berenang.
Ya, di dalam areal masjid dan meunasah terdapat sebuah kolam. Namanya Kulam Jijiem. Ukuran luas kolam sekitar 10x10 meter. Kedalamannya mencapai 1,5 meter. Uniknya, air kolam tidak harus diisi. Melainkan keluar dari mata air yang terdapat di sudut kolam. Jadi masih alami sekali.
Menurut legenda dan petuah orang tua di Keumala, air kolam ini bisa menyembuhkan orang sakit. Dulu, pernah orang gila mandi Kulam Jijiem dalam keadaan telanjang. Dia menenggelamkan seluruh tubuhnya ke dalam air. Namun, ketika bangkit dari air, orang gila langsung sadar dan hilang penyakit gilanya. Bahkan, ia heran kenapa dirinya bisa mandi telanjang di dalam areal pagar masjid.
Setelah kejadian itu, banyak orang setempat kemudian mengejek temannya dengan kalimat: "Kutiek lam kulam enteuk nyoe! [Aku ceburkan ke dalam kolam nanti!]". Maksudnya, agar orang yang diejek tersebut dapat sembuh dari penyakitnya.
Menurut sejarah, kolam ini sudah ada sebelum Belanda berhasil menjajah Aceh. Pada awalnya hanya sebuah sumur. Saat zaman Jepang, sumur tersebut diperluas sehingga menjadi sebuah kolam.
Konon, nama Keumala berasal dari cahaya merah yang terpancarkan dari kolam ke arah langit. Keumala sendiri berarti cahaya yang bersinar. Kelak, Keumala menjadi nama kecamatan di Pidie, tempat kolam ini berada.
Seiring berjalannya waktu, kolam kuno ini mengalami beberapa kali renovasi di bagian tepinya. Namun tetap tidak mengubah keasrian mata airnya. Bahkan, airnya sangat jernih. Uniknya, di dalam kolam terdapat ikan mujair dan ikan air tawar lain.
Saya mandi berendam dan berenang di sana selama dua jam. Saat mandi, saya nyaris lupa untuk pulang. Untung pengeras suara masjid memutarkan pengajian pertanda akan segera masuk waktu pelaksanaan salat. Jadi, saya menyudahi mandi di sana. Semoga, penyakit gila dan bodoh saya segera hilang. []
Sayang sekali, jika kamu harus mencuri untuk menulis. Hahaha.
Congratulations @inter1908! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @inter1908! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!