ORANG INDONESIA RATA-RATA "GILA BOLA"
Karena saya "bukan" penggila bola - tapi senang kalau melihat bola di TV, senang kalau main game Pro Evolution Soccer, senang kalau membaca Tabloid Bola, kalau ada koran saya melirik prediksi pretandingan bola nanti malam dan hasil pertandingan tadi malam, saya pun aktif di klub futsal amatiran, dan mempunyai tim Favorit AC-Milan (Italia) - maka saya hanya akan melihat dari sudut JUMLAH PENDUDUK dan LUAS WILAYAH dari sudut pandang sepak bola. Dan boleh dibilang orang banyak di Indonesia yang seperti saya, mengaku bukan penggila bola tapi ternyata kegiatan kesehariannya, senang dan bahkan "gila" dengan bola. Jadi intinya banyak atau mungkin mayoritas penduduk Indonesia termasuk "fanatik bola" atau bahkan "gila bola". Yang menjadi suporter tersetia bisa anda lihat ada sebagai contoh : Bonek dari Surabaya, Bobotoh dari Persib Bandung, Pendukung Arema si Singo edan (ONGIS NADE), Laskar Wong Kito (Sriwijaya FC), Jack Mania Pendukung Persija (Macan Kemayoran), PSIS (Mahesa Jenar) dan lain sebagainya.
Jumlah pemain bola di dunia, Indonesia peringkat ke 7 (sumber: https://bolalob.com).
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA BESAR DAN LAPANGAN SEPAKBOLA YANG BAIK, TERMASUK SEDIKIT
Dalam hal luas wilayah dan jumlah penduduk (khususnya yang gila bola) maka Indonesia seharusnya bisa diperhitungkan sebagai salah satu raksasa sepakbola dunia. Tetapi kenyataan yang ada harus kita lihat dengan penuh kesabaran dan kesadaran bahwa luas wilayah yang besar dan jumlah penduduk yang banyak tidak bisa mengantarkan Indonesia dalam menjuarai di Tingkat ASIA dan bahkan ASEAN. Ada apa dengan persepakbolaan kita ? Melihat negara yang "luas wilayah dan penduduknya" bukan apa-apa dibandingkan Indonesia, anda tentu sudah mengetahui negara itu adalah ISLANDIA (sebuah negara di wilayah skandinavia sana). Tahun 2018 di Rusia termasuk di dalamnya, menjadi juara grup pula. Di negara seperti Islandia itu memang jumlah penduduknya sedikit tapi jumlah lapangan sepakbola yang bagus-bagus banyak (prosentasenya besar dibanding jumlah penduduk dan luas wilayah Islandia). Ditambah lagi mereka mempunyai Federasi Sepakbola yang lebih maju dari kita ( harus diakui memang kenyataannya begitu).
Dan di zona asia dengan dimasukkannya AUSTRALIA dan PECAHAN UNI-SOVIET (negara-negara asia tengah:kazakhtan, kyrgistan, turkmenistan dll) menjadikan Indonesia tambah LAMA menunggu "antrian memasuki" gerbang piala dunia. Harapan selalu ada, toh PSSI sekarang terlihat lebih PASTI, TEGAS dan BERVISI yang baik, dan dengan segala kekurangan yang ada. Membenahi sepakbola Indonesia tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, SIM SALA BIM dari carut marut menjadi JUARA ASEAN misalnya, rasanya tidak ada yang demikian.
Berikut adalah 32 negara peserta putaran final Piala Dunia 2018:
- Rusia (tuan rumah)
- Brasil (peringkat pertama zona Amerika Selatan, tanggal lolos 28 Maret 2017)
- Iran (juara Grup A zona Asia, 12 Juni 2017)
- Jepang (juara Grup B zona Asia, 31 Agustus 2017)
- Meksiko (juara zona Concacaf, 1 September 2017)
- Belgia (juara Grup H zona Eropa, 3 September 2017)
- Korea Selatan (peringkat kedua Grup A zona Asia, 5 September 2017)
- Arab Saudi (peringkat kedua Grup B zona Asia, 5 September 2017)
- Jerman (juara Grup C zona Eropa, 5 Oktober 2017)
- Inggris (juara Grup F zona Eropa, 5 Oktober 2017)
- Spanyol (juara Grup G zona Eropa, 6 Oktober 2017)
- Nigeria (juara Grup B zona Afrika, 7 Oktober 2017)
- Kosta Rika (peringkat kedua zona Concacaf, 7 Oktober 2017)
- Polandia (juara Grup E zona Eropa, 8 Oktober 2017)
- Mesir (juara Grup E zona Afrika, 8 Oktober 2017)
- Serbia (juara Grup D zona Eropa, 9 Oktober 2017)
- Islandia (juara Grup I zona Eropa, 9 Oktober 2017)
- Perancis (juara Grup A zona Eropa, 10 Oktober 2017)
- Portugal (juara Grup B zona Eropa, 10 Oktober 2017)
- Uruguay (peringkat kedua zona Amerika Selatan, 10 Oktober 2017)
- Argentina (peringkat ketiga zona Amerika Selatan, 10 Oktober 2017)
- Kolombia (peringkat keempat zona Amerika Selatan, 10 Oktober 2017)
- Panama (peringkat ketiga zona Concacaf, 10 Oktober 2017)
- Senegal (juara Grup D zona Afrika, 10 November 2017)
- Maroko (juara Grup C zona Afrika, 11 November 2017)
- Tunisia (juara Grup A zona Afrika, 11 November 2017)
- Swiss (play off zona Eropa, 12 November 2017)
- Kroasia (play off zona Eropa, 12 November 2017)
- Swedia (play off zona Eropa, 13 November 2017)
- Denmark (play off zona Eropa, 14 November 2017)
- Australia (play-off antar-konfederasi, 15 November 2017)
- Peru (play-off antar-konfederasi, 15 November 2017)
(sumber:http://bola.kompas.com/read/2017/11/16/11074568/daftar-lengkap-32-negara-peserta-piala-dunia-2018-peru-lolos-terakhir)
MENTAL JUARA
Mental juara menjadi sangat penting dari sebuah tim sepakbola dan terutama para pemainnya. Mental juara membawa mereka (tim dan pemainnya) menjadi lebih percaya diri dan menjadi lebih tenang dalam menjalani setiap pertandingan. Mental juara ini didapatkan bukan dengan waktu yang singkat, instan dengan naturalisasi atau yang sejenisnya, akan tetapi membutuhkan SEJARAH PANJANG dalam membentuk dan mematri MENTAL JUARA ini di dalam TIM DAN PEMAIN sepakbola. Anda bisa melihat pertandingan Indonesia melawan Malaysia, saya sangat cinta GARUDA dan GARUDA MUDA akan tetapi bila mereka melawan Malaysia, terlihat MENTAL JUARA kita memang belum ada. Dari teknik individu saya yakin kita tidak kalah dengan negara jiran - bahkan bintang lapangan Indonesia seperti Andik, Elly Ebouy, Bambang Pamungkas, menjadi andalan di grup-grup sepakbola pro di sana - dan lihat jumlah pesepakbola Malaysia yang kita kenal bermain di Indonesia, terlintas nama Syafi Salee saja bukan ?. Mental juara memang menjadi senjata utama di lapangan. Nah untuk membuat sejarah panjang itulah sistem Liga, Iklan dan Hukum (reward and punishment) di PSSI haru segera ditingkatkan. Pembinaan usia dini - mungkin SSB dan LIGA dari SSB - menjadi kunci penting dari mencetak sejarah panjang yang menjadikan pemain kita bermental juara di masa depan.
INFO: REKOR DALAM SEPAKBOLA (sumber:https://www.kompasiana.com).
FISIK DAN CUACA
Kalau fisik dan cuaca adalah pemberian Tuhan, sehingga bisa ditutupi dan bisa dimodifikasi, dengan berbagai hal untuk menutupi kekurangan fisik dan ekstrimnya cuaca. Pemain sepakbola kita memang terasa kecil-kecil bila dibandingan dengan pemain Eropa dan Timur Tengah, tapi jangan salah anda bisa melihat Timnas Brasil, Argentina dan Mexico, adakah mereka bercuaca seperti Eropa dan berpostur tubuh berbeda jauh dari pemain-pemain kita? Jadi anda bisa menyimpulkan bahwa bukan fisik dan cuaca yang membuat sebuah tim bagus atau tidak. Kalau mau melihat keekstirman iklim, Indonesia malah paling bersahabat iklimnya. Tetapi kalau melihat fisik (bukan besar kecil dan tinggi pendek, pemain kita relatif sudah tinggi-tinggi sekarang) dari pemain kita memang harus dilatih lebih intensif lagi - pembinaan usia dini memegang peranan penting disini - sehingga setiap menit dari 90 menit atau 120 menit pertandingan, stamina dari pemain bola kita tetap terjaga. Kenyataan yang ada sekarang adalah pemain Indonesia adalah pemain yang tercepat, gesit dan jagoan di 45 menit babak pertama, sulit dikalahkan, akan tetapi terlihat di menit ke 75 ke atas, anda bisa melihat sendiri di lapangan saat mereka bertanding. Saya tidak mencela dan mencibir mereka, saya tahu itu STAMINA dan bagaimana rasanya bermain bola. Bukan salah pemain, tetapi sistem yang baik dan "asupan gizi yang baik" ditambah mental juara itulah yang membentuk STAMINA SEJATI dan DETERMINASI (tekad) adalah salah satu bagian mental yang mendukung tidak habis-habisnya stamina pemain. Iklim dan fisik tidak menjadi halangan buat Garuda dan Garuda Muda untuk menjadi JUARA, tidak ada alasan.
ORGANISASI DAN SISTIM YANG BAGUS
PSSI sedang menuju ke arah sana, dan saya sebagai penggemar bola, sudah sangat senang dengan kinerja bapak EDDY, dalam sekitar 2 tahun memegang PSSI, terasa geliatnya, LIGA yang sudah selesai dengan "relatif" sukses, juaranya ada, stadionnya ada, tim terbaik ada, dan lainnya. Kekurangan dari even sebesar PSSI (liga gojek-traveloka) pastilah ada, itu liga yang sangat besar menurut saya, bukan liga yang kecil dan singkat, tetapi kata relatif sukses tadi mewakili dan dirasa menutupi segala kekurangan yang ada, dan itu menjadi tugas PSSI untuk memperbaiki kinerja yang tidak optimal tersebut.
IKLAN YANG MENDUKUNG
Iklan di dalam dunia olah raga merupakan salah satu RUH, disamping fans (pendukung), dan di Indonesia iklan dari Liga Indonesia memang tidak sebesar di negara-negara maju. Belum lagi di level klub, lebih jauh lagi klub-klub di Indonesia tertinggalnya (saya kurang tahu bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya), tapi yang jelas dari dulu sudah ada sponsor yang mau mendanai LIGA INDONESIA ini terakhir adalah GOJEK-TRAVELOKA.
Adalah iklan yang mempengaruhi kehidupan dari pemain sepakbola - menjadi kaya karena membintangi iklan - yang paling terkenal dari segi ini adalah David Beckham dari Inggris, CR7 dari Portugal dan Messi dari Argentina, itu bintang iklan sepak bola yang TOP nya. Indonesia pun tidak kalah ramai dengan membintangi iklan lokal Indonesia Extra Joss, SO NICE dan lainnya. Kalau PSSI dan klub-klub sepakbola kita bisa "menggaet sponsor" IKLAN kelas dunia, maka salah satu pendukung untuk majunya sepakbola kita sudah ada, menjadi salah satu modal besar untuk sepakbola kita ke depannya. Kalaupun kelas dunia tidak ada, yang jelas sponsor yang peduli dengan sepakbola Indonesia akan jauh lebih pas dan cocok untuk LIGA INDONESIA yang sedang melakukan peningkatan mutu dan perbaikan.
BRAVO PSSI..!!!
Terima kasih.
Upvote yaa..
kadang saya prihatin dengan keadaan sepakbola Indonesia, waktu umur-umur dibawah 17 mereka begitu bagus, tetapi setelah menjadi pro U20 ke atas mereka menjadi PESEPAKBOLA kebanyakan di negeri ini. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Bravo PSSI