Yang namanya belajar memang kadang ada-ada saja, misalnya kita diminta untuk membuat sebuah cerita pendek yang berhubungan dengan pengalaman kita sendiri, ataupun mengarang bebas.
Tentu saja kalau kita tidak hobi menulis dan memang tidak bakat maka untuk mendapatkan sebuah cerita singkat saja mungkin akan sangat sulit.
Cerita terbaru ini adalah cerita tentang hobi yang singkat. Cerita pendek ini mungkin tidak sebagus cerita-cerita dari penulis profesional namun setidaknya cerita ini bisa kita gunakan sebagai bahan belajar.
Bahasa yang digunakan dalam ceritanya sederhana, penulis juga tidak terlalu banyak menekankan penggunaan gaya bahasa yang memiliki makna dalam melainkan lebih memilih menggunakan kalimat yang lugas, jelas dan mudah dipahami.
"Janji Bersepeda Bareng Teman"
Bersepeda memang seperti telah menjadi bagian dalam hidupku, sepertinya aku tidak bisa sama sekali terpisah dari kegiatan yang mengasyikkan tersebut.
Namun terkadang saat aku ingin bersepeda aku harus mengerjakan pekerjaanku.
Yaap benar, tidak mudah untuk terus bisa menjalankan hobi atau kegemaran kita. Semua butuh pengorbanan dan juga kesabaran. Terkadang tidak semua hal berjalan mulus, sering kali bahkan kita benar-benar harus memilih antara dua pilihan yang sulit.
Singkat cerita, aku pun berkali-kali mengalami hal seperti itu, membingungkan, membuat frustrasi. Pernah suatu kali aku menghadapi keadaan yang benar-benar sulit dimana secara sadar aku harus merelakan agenda kegiatan bersepeda yang sudah aku jadwal harus ditunda atau bahkan di batalkan.
Saat itu keputusan harus aku ambil, aku harus rela tidak bersepeda karena orang tuaku memang sedang membutuhkan bantuanku.
Sebenarnya aku merasa marah dan kecewa, pasalnya orang tuaku seperti tidak tahu dan tidak peduli akan kegemaran atau hobi anaknya. Ini terlihat dari bagaimana mereka tidak memperdulikan apakah aku memiliki rencana sendiri atau tidak berkaitan dengan hobi naik sepeda yang aku miliki.
Sebenarnya bukan aku tidak mau membantu ibu tapi, aku yang membuat janji kepada temanku untuk bersepeda di hari itu. Bagaimana kata teman-temanku jika aku tidak menepati janji ku tersebut pasti aku akan ditinggal temanku. Tapi akhirnya aku pun terpaksa melakukannya.
Dengan berat hati akhirnya kubantu ibuku dan kukerjakan pekerjaanku, dengan rasa kesal yang membara di dada.
Untungnya kejadian itu tidak sering terulang, dan akhirnya rasa kesal yang ada pun bisa hilang dengan sendirinya. Sekarang aku semakin rajin menjalankan hobiku tersebut. Selain mengerjakan berbagai rutinitasku aku selalu menyempatkan diri untuk bersepeda dengan teman.
Ini aku lakukan selain karena suka juga karena naik sepeda dengan teman bukan hanya menyenangkan tetapi bisa membuat badan kita lebih sehat juga.
Apalagi kalau ada yang beginian, berrrghh rasa sakit dan lelah pun jadi hilang. Hahaha
Tiba pada suatu hari kami bersama - sama dengan anggota club sepeda lain akan menjelajah medan baru yang belum pernah kami jamah sebelumnya. Karena itu sedari pagi kami sudah sibuk mempersiapkan berbagai kebutuhan perjalanan tersebut. Termasuk seperti makanan dan minuman.
Medan yang kami lalui kali ini cukup bagus, sejuk dan sangat segar udara yang berada di pegunungan ini.
Sumber : http://kumpulan-cerpen-singkat-terbaru.blogspot.com/2015/06/contoh-cerpen-naik-sepeda-bareng-teman.html
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
http://kumpulan-cerpen-singkat-terbaru.blogspot.com/2015/06/contoh-cerpen-naik-sepeda-bareng-teman.html
Yes, allright. Thank