Assalamu’alaikum. . . Apa kabar sahabat Steemian, tetap jaga kesehatan hingga akhir Ramadhan ya agar bisa merayakan lebaran bersama keluarga tercinta. Pada postingan kali ini penulis ingin berbagi sedikit cerita mengenai realita pendidikan di Indonesia.
Pendidikan dan perekonomian merupakan dua hal yang sangat sulit dipisahkan bahkan hampir tidak bisa. Pendidikan dan perekonomian bisa dikatakan sebagai ujung tombak kemajuan suatu bangsa dan negara. Hal tersebut bisa kita lihat dengan mata kepala kita sendiri. Dewasa ini, mencari pekerjaan sangat lah susah, apalagi yang mengharapkan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pada umumnya, setelah lulus SMA, seseorang sangat berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Jika ditanya, “Mengapa Anda kuliah ?” pasti sebagian besar menjawab untuk mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut sudah menjadi paradigma dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika kita lihat saat ini orang berbondong-bondong untuk melanjutkan pendidikannya di universitas-universitas terbaik di Indonesia.
Coba Anda bayangkan, dalam satu tahun berapa banyak pelajar yang mendaftarkan diri untuk kuliah di perguruan tinggi, sangat banyak bukan?. Oleh karena itu, setiap Perguruan tinggi perlu melakukan seleksi untuk memilih putra dan putri terbaik Negeri ini. Setelah dinyatakan lulus seleksi dan mulai belajar di suatu perguruan tinggi membuat diri seseorang bangga. Ada perasaan senang karena menganggap masa depannya akan cerah. Ada juga yang merasa dirinya telah terhindar dari kata “Pengangguran”.
Bila kita telusuri lebih lanjut, makna perjuangan yang sesungguhnya terdapat setelah seseorang lulus dari perguruan tinggi dan menjadi sarjana. Pada tahun 2018 Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mencatat sekitar 8,8% dari total 7 juta pengangguran di Indonesia adalah sarjana. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan mengingat persaingan untuk mendapatkan pekerjaan akan semakin ketat dengan datangnya Revolusi Industri 4.0. Berdasarkan fakta tersebut, tak heran jika kita lihat banyak Sarjana Pendidikan dengan lulusan “Cumlaude” menjadi tukang becak, sarjana teknik menjadi penjual kopi dan sarjana ekonomi menjadi penjual kue. Hal tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah minimnya lapangan kerja, rendahnya kualitas SDM dan banyaknya lulusan sarjana yng terlalu “milih-milih” pekerjaan. Oleh karena itu, bijaklah dalam mengambil keputusan
Tulisan ini keren.. telah kami upvote dan resteem ke 7274 follower yah.. :c) (Sebiji kontribusi kami sebagai witness untuk komunitas Steemit berbahasa Indonesia.)
terima kasih @puncakbukit
This comment has received a 3.13 % upvote from @speedvoter thanks to: @puncakbukit.
You got a 11.75% upvote from @kakibukit courtesy of @puncakbukit!
Postingan yang sangat bagus dan keren 👍👍
terima kasih kawan @hazmisyahputra
Sama sama bang
benar, memang sudah begitu pandangan masyarakat kita.. ya.. nasi sudah menjadi bubur, tugas dari kita merubah pola pikir adik-adik kita sebagai generasi penerus bangsa
betul @nasrijal . . . supaya mereka sadar dan mampu menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas
masa kuliah itu katanya adalah masa yang paling indah, karena gak mikir kerjaan. ada yang bilang itu sebenarnya masa pengangguran terselubung. hehe
saya kira, para mahasiswa indonesia masa depan harus belajar ilmu pulang, bukan ilmu pergi. maksudnya, setelah menunaikan jenjang kuliah, ia mesti punya kemampuan mengembangkan hasil studinya di tempat asal, pulang ke kampung atau kota asal. dengan bekerja di satu tempat atau menciptakan kerja sendiri.
wah...pemikiran yang luar biasa bang @syamar . . . memang kebanyakan mahasiswa sekarang kuliah hanya untuk ikut trend dan supaya tidak nganggur di rumah saja. . .hehe
Dilema
Lulus salah gak.lulus2 jg salah
hahahha
hahaha. . . banyak juga yang frustasi dengan tugas akhir/skripsi . . .akhirnya putus asa dan tidak mendapatkan gelar sarjana. . . kasihan juga kan? @yundriana
Congratulations @saintismuda! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of comments
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
sekarang bukan hanya selembar kertas putih bertulis angka-angka yang dibutuhkan, tapi skil dan kekreatifan kita yang harus kita kembangkan. Jika tidak bisa bekerja di pemerintahan saatnya menjadi Bos dan membuka lapangan pekerjaan. Semangat untuk kita semua 💪
Benar sekali @nuryriana
jadi, kita lebih membutuhkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja?