Tidak butuh berhari-hari saya membuat mural merek warung kopi ini. Mengerjakan proyek berbayar kadang memang menyenangkan sekaligus menegangkan bagi saya. Walau sudah banyak proyek begini yang sudah saya kerjakan, tapi dua hal itu tetap ada. Tapi, selama proses pengerjaan rasa gembira harus tetap hadir agar setiap garis yang dihasilkan mempunyai kemapanan dan mantap.
Saya menggunakan cat berbahan dasar minyak. Dengan pertimbangan, agar meresap baik ke dalam material kayu. Selain ini, kilat yang dihasilkan cat minyak lebih bagus.
Proses pengerjaannya tetap mengikuti proses formal seperti sebagai berikut:
Sketsa awal menggunakan pensil. Tapi beberapa foto yang saya jepret tidak nampak jelas. Jadi urung saya pakai.
Setelah sketsa bentuk selesai, saya lansung mengisi warna dalam sketsa yang sudah jadi. Ini lebih cepat dan saya bisa membayangkan kombinasi warna sesuai.
Warna dasar lingkaran saya gunakan abu-abu tua. Juga teks "sunset bay". Ini sebenarnya akibat terlalu banyak cat hitam saya tuang. Lagi pula, keadaan mati lampu. Jadilah warna coklat berubah abu-abu.
Di samping kiri kanan gelas, saya menambah sentuhan warna biru dengan ornamen dekoratif. Ini ornamen paling tenar yang lentur dan bikin mata nyaman.
Di garis tepi huruf saya memberi sentuhan out line warna kuning. Pertimbangannya agar kontras dan tulisan jelas dipandang.
Terakhir, saya memberi warna hijau di lingkaran bawah dengan teks "coffee" warna hitam. Kontras memang. Ini memperjelas bahwa warung ini menjual kopi yang terletak di bibir pantai Gampong Jawa, Banda Aceh. Kedai ini berhadapan lansung dengan selat Malaka dengan alunan ombak tak putus-putus. Kapan anda ngopi di sana?
