Beberapa hari terakhir, media sosial sedang riuh_memanas dengan berita penangkapan salah seorang Gubernur dan Bupati di salah satu propinsi di Indonesia. Beragam pendapat/argumentasi/asumsi memenuhi beranda pengguna media sosial. Ada yang memberikan pandangan dengan cara menjustifikasi (pembenaran) lewat dialektika-dialektika yang mengarah kepada pembelaan. Intinya yang ditangkap itu sama sekali tidak bersalah, namun justru dijebak. Mereka berestimasi dengan beragam kemungkinan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berusaha membuat jebakan betmen. Mereka juga tak segan-segan balas menyerang para penghujat; sang-sang droe ih kagleh that (sok suci)
Sumber gambar
Yang berseberangan pandanganpun juga tidak mau kalah, hujatan demi hujatan membanjiri beranda pengguna sosial dan mengutuk keras prilaku yang mereka anggap sebagai sebuah aib besar bagi daerah yang selama ini di gadang-gadang sebagai sebuah propinsi yang kental dengan nilai-nilai religius. Lalu berkoar; "Kita memang bukan "orang bersih", namun bukan berarti karena kita tidak bersih lantas tidak boleh mengutuk "perbuatan kotor. Kutukan sosial terhadap "perbuatan kotor" akan selalu ada untuk memastikan agar stok deterjen pembersih tetap tersedia."
Sumber gambar
Saya tergolong salah seorang yang tidak begitu paham dengan dinamika politik yang berkembang, di bandingkan dengan teman sepergaulan saya, namun secara pribadi, tentu akan tetap merespon segala gejala sosial ataupun fenomena sosial yang berlangsung disekitar saya. Kemarin sore, saya ngopi bersama dengan dua orang teman saya yang paham politik, dan kebetulan keduanya berada dikubu yang berbeda. Saya mencoba menanyakan perihal keriuhan di media sosial pada mereka dengan turut menyertakan oponi saya secara pribadi terhadap prilaku mereka di media sosial.
Sumber gambarCreated By: @munawar87 / Munawar Iskandar
Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat
Posted from my blog with SteemPress : https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/2018/07/puja-vs-cerca-kemana-muaranya
Sumber gambar
Berikut pertanyaan saya:
"Bagaimana kamu punya keyakinan bahwa Dia tidak bersalah, sementara kamu sendiri tidak tahu persis perkara sesungguhnya seperti apa. Kok berani-beraninya menggalang pembelaan pada sesuatu yang belum jelas kebenarannya. Seandainya Dia benar-benar telah melakukan kesalahan, bukankah sama saja kamu telah ikut serta mendukung sebuah tirani."
"Sebaliknya, bagaimana bisa kamu berkeyakinan bahwa Dia memang telah melakukan kesalahan, sementara kamu sendiri tidak tahu persis kejadian sesungguhnya seperti apa. Kok berani-beraninya menghujat seseorang, padahal kebenaran maupun kesalahannya secara autentik belum jelas kadarnya. Kalau seandainya Dia tidak melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan, bukankah sama saja kamu telah menjerumuskan diri ke dalam perbuatan yang sangat keji?"
Sumber gambar
Sumber gambar
Salah satu dari mereka dengan entengnya menjawab; "Ini bukan menyangkut tentang keteduhan berpikir bro, tapi ini berbicara menyangkut kemana kamu lebih berkepentingan, maka kesitulah berlaku pembelaan. Kemana kamu berseberangan maka kesitulah berlaku hujatan. Meunyo hana muphom politek ka iem droe keuh keudeh, gabuk mantong... (Kalau tidak paham politik lebih baik diam saja bro, gak usah sibuk...)"
Teuhah babah kuh ube ploek, meuanggoek-anggoek (Sambil tercenggang saya manggut-manggut); "oohhh meunan roeh" (oh begitu rupanya). Kemudian aku terdiam, dan mereka kembali melanjutkan perdebatannya.
Posted from my blog with SteemPress : https://munawarpasilhok87.000webhostapp.com/2018/07/puja-vs-cerca-kemana-muaranya
That's a life in this millennial world.
Benar atau salah tidak lagi jadi persoalan selama itu menyangkut dengan kepentingan pribadi. Orang=orang yang mencaci pun "ibarat Gajah di pelupuk mata tak nampak, tapi Semut diseberang sungai sana cukup brat deuh alias tampak". Seandainya saja semua orang gk pada egois dan memikirkan diri sendiri, maka damailah dunia ini.
World will be in peace!
btoi that nyan syara mtuah e..
haaaaa kop kha haba syara lon uronyo..
bumbu lam pehbuk ka geu ramu lam seuteemit
nyan enteuk ijak rimueng nyak tah pakiban?
ijih rimueng ca'ee nya han ji teupue bumbu droe teuh
yg ka leupie ta peu seu uem lom, yg iteupue di jih
atra ka lheuh masak hanjeut masak le keu lai
bah atra droe teuh... khak ....khak..mmmhh.....
nyan prancis karap talooo.. peu na neu nonton cut adoe
Disaat semua orang lagi tenang, semua diam, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Allah menunjukkan kebenaran siapa dia sebenarnya, Semoga kelak ada seorang pemimpin yang membangun negeri ini dengan manajemen qalbu. Amin!
Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by munawar87 from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.
If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.
Halo @munawar87! Postingnya keren.. resteem ke 7580 follower yaa.. :] (Sebutir kontribusi kami sebagai witness pada komunitas Steemit bahasa Indonesia.)