Dalam satu kesempatan, dihadapan sekitar 350 orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar, saya dan dua orang teman lainnya berniat memberikan sosialisasi tentang sebuah lembaga pendidikan tinggi vokasi baru di Kota Banda Aceh, kebetulan kami bertiga mewakili manajemen kampus tersebut dalam rangka menjalankan misi penjaringan mahasiswa baru untuk tahun akademik agar 2018/2019. Sesuai jadwal yang telah disusun dan rencanakan, maka pada hari tersebut adalah jatahnya kunjungan bagi SMKN 1 Mesjid Raya. Sehingga kami bertiga pun menghadiri acara tersebut sesuai dengan kesepakatan Pak Zainal Abidin, S. Pd. Kepala Sekolah. Meskipun kedatangan kami ke lokasi terlambat hampir dua puluh menit namun antusias siswa dan kesebaran mereka menunggu kami di aula sekolah dimana acara alan dilangsungkan tergolong cukup baik. Dari pukul 09.00 WIB on schedul terlampaui sampai 09.25 WIB. Jujur saja, keterlambatan ini membuat saya malu dengan Kepala Sekolah SMKN 1 Masjid Raya tersebut yang sudah menanti kami di lobi sekolah, tentu saja dengan wajah yang sedikit masam dan sangar. Pertanda bahwa hati dan perasaannya sedang tidak tenang. Dan saya pun dengan cepat membaca suasana ini untuk menyesuaikan diri.
Setalah kami disambut dan disalami, serta menerima ucapan selamat datang dan tanpa banyak buang waktu, kami pun langsung dipandu dan digiring oleh staff sekolah ke ruang acara. Sejenak hati saya mulai lega dan ketegangan berangsur-angsur reda. Namun betapa kagetnya kami semua begitu tiba di dalam ruangan aula yang lumayan besar tersebut, betapa tidak! Ternyata siswa yang sudah duduk bersimpuh dilantai dengan rapi menunggu kedatangan kami begituuuuu ramaiiii.... Saya hampir tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Belakangan kami tahu bahwa jumlah mereka 358 orang, luaaar biasa. Tadinya kami hanya berpikir acara sosialisasi ini paling banter diikuti oleh puluhan siswa-siswi saja, dan perkiraan saya salah.
Sesi pertama setelah acara dibuka oleh panitia, langsung mikrofonnya diserahkan kepada kami dengan durasi waktu yang diberikan hampir dua jam. Dalam pemaparan materi sosialisasi kali ini saya hanya menceritakan bagaimana seorang siswa yang akan lulus tahun ini untuk mempersiapkan diri menjadi lebih sukses di masa depan, bukan hanya berhasil mendapatkan pekerjaan yang sesuai dan layak namun sekaligus dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Bahwa setelah lulus SMK lalu bekerja itu adalah hal yang sangat baik dan patut kita syukuri, akan tetapi jangan lupa juga bahwa status kita adalah karyawan, pekerja yang diberi upah. Di Indonesia ketentuan tentang sistim upah tidak berjalan sesuai dengan aturan yang ada, kesejahteraan pekerja dalam sisi pendapatan kurang baik. Perusahaan hanya lebih mementingkan bagaimana meningkatkan target laba dan menekan biaya. Sehingga gaji karyawan cenderung terabaikan baik dalam jumlah maupun insentif lainnya. Nah bayangkan, jika kita hanya tamatan SMK berapa gaji yang kita terima? Suasana dalam ruangan mulai hening dan tenang. Hampir tidak ada suara orang yang berbicara, semua peserta terdiam dan serius mencari jawaban atas pertanyaan tadi. Namun tanpa memberikan kesempatan yang lama, saya pun menjawab: "ya, tentu gaji yang kita terima sangat kecil. "
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Inilah persoalan yang perlu kita pikirkan bersama. Kalau menurut saya, tidak ada jalan lain kecuali kita harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sehingga bekerja dimanapun pendapatan kita akan ikut bertambah. Sebab itu pula kedatangan kami hari ini dihadapan adik-adik semua untuk mengajak bergabung dan maju bersama Kampus Politeknik Kutaraja Jambo Tape Banda Aceh.
Untuk sambutan ini dan penerimaan yang sangat baik oleh pihak SMKN 1 Mesjid Raya kami sangat berterima kasih, terutama kepada Bapak Zainal Abidin beserta seluruh staff.
Lain kali kita lanjutkan ceritanya ya... Mau ngajar dulu... Bye...